Pernikahan Dini di Lombok Tengah: Remaja Pilih Berdagang daripada Kembali ke Sekolah

Lombok Tengah – Pasangan remaja, ER (17) dan YE (15), yang pernikahannya sempat viral karena usia mereka yang masih di bawah umur, kini menghadapi pilihan sulit terkait masa depan pendidikan mereka.

ER, sang mempelai pria, mengungkapkan keengganannya untuk melanjutkan pendidikan formal. Ditemui di kediaman YE di Praya Timur, Lombok Tengah, ER menjelaskan bahwa ia baru saja kembali dari Sembalun, tempat ia membantu neneknya berdagang bawang, ditemani oleh YE.

Selain membantu berjualan bawang, ER juga mengaku aktif mencari dan menjual tembakau. "Saya menjual tembakau. Tadi saja, saya baru saja dari Sembalun membantu nenek berjualan bawang," ujarnya.

ER, yang selama ini tinggal bersama neneknya, telah terbiasa membantu berjualan sejak masih duduk di bangku SMP. Ia juga sempat mengenyam pendidikan di SMK, namun terpaksa berhenti karena terlibat perkelahian di sekolah. Ketika ditanya mengenai kemungkinan untuk kembali bersekolah, ER hanya terdiam dan menggelengkan kepala dengan lirih.

YE, yang saat dinikahkan masih berstatus siswi SMP, juga menunjukkan keraguan yang sama terkait kelanjutan pendidikannya. Meskipun keluarga YE berharap agar putrinya dapat kembali ke sekolah, keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan YE.

Pernikahan pasangan ini sebelumnya sempat menjadi perhatian publik karena usia mereka yang masih sangat muda. Sebelum video pernikahan mereka tersebar luas di media sosial, berbagai upaya telah dilakukan oleh kepala desa, kepala dusun, Bhabinkamtibmas, dan keluarga YE untuk memisahkan keduanya. Pemisahan ini dilakukan karena keduanya masih di bawah umur dan belum memenuhi syarat untuk menikah.

Namun, setelah sebulan berpisah, ER dan YE kembali bersama. ER bahkan membawa YE ke Pulau Sumbawa. Mengikuti tradisi kawin culik yang berlaku di masyarakat Lombok, jika seorang wanita dibawa lari lebih dari 24 jam dan menyatakan keinginannya untuk menikah, maka orang tua biasanya tidak memiliki pilihan lain selain merestui pernikahan tersebut.

Saat ini, pasangan muda ini dihadapkan pada pilihan yang sulit. Di satu sisi, mereka memiliki tanggung jawab baru sebagai suami istri. Di sisi lain, mereka juga harus mempertimbangkan masa depan mereka, termasuk pendidikan dan potensi karir. Keputusan yang mereka ambil akan berdampak besar pada kehidupan mereka berdua.