Jawa Tengah Optimistis Raih Swasembada Pangan: Target 9 Juta Ton Padi pada 2026

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan tekadnya untuk menyukseskan program swasembada pangan yang menjadi fokus pemerintah pusat. Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Kerja Musrenbang Jawa Tengah tahun 2025, yang berlangsung di Semarang.

Luthfi menargetkan produksi padi di Jawa Tengah akan mencapai 9 juta ton pada tahun 2026. Target ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung industri nasional. Menurutnya, sektor pertanian harus berorientasi pada hasil nyata, bukan sekadar program. Ia membandingkan capaian pertanian Jawa Tengah dengan provinsi lain seperti Jawa Timur dan Jawa Barat, untuk memacu peningkatan produktivitas.

Fokus utama adalah peningkatan produksi tiga komoditas penting: padi, jagung, dan kedelai. Data menunjukkan bahwa Jawa Tengah mampu menghasilkan 9 juta ton padi pada tahun 2022 dan 2023. Sayangnya, terjadi penurunan produksi menjadi 8 juta ton pada tahun 2024. Untuk mengatasi hal ini, Luthfi berencana melakukan revitalisasi infrastruktur pertanian, termasuk perbaikan lahan dan sistem irigasi. Ia menegaskan bahwa target 9 juta ton padi pada tahun 2026 harus tercapai, mengembalikan capaian seperti tahun 2022.

Rincian target produksi untuk tahun 2026 adalah sebagai berikut:

  • Padi: 9,3 juta ton
  • Jagung: 3,4 juta ton
  • Kedelai: 78,7 ribu ton

Luthfi juga menyoroti kontribusi Jawa Tengah terhadap produksi nasional padi, jagung, dan kedelai, yang secara konsisten berada di peringkat kedua setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Perbedaan luas lahan baku sawah (LBS) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi capaian ini. Jawa Tengah memiliki 987.468 hektar LBS, sementara Jawa Timur memiliki 1.207.977 hektar.

Selain pertanian, Luthfi menekankan pentingnya pengembangan sektor industri, perdagangan, dan pariwisata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Sektor-sektor ini menjadi landasan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan di seluruh wilayah Jawa Tengah. Ia mengimbau para bupati dan wali kota untuk menyesuaikan visi misi daerah dengan kebijakan nasional, serta memperhatikan kearifan lokal dan janji politik.

Guna mendukung pengembangan wilayah, Luthfi juga memberikan dukungan terhadap program Solo Great Sale yang melibatkan wilayah karesidenan lainnya. Ia berharap inisiatif ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah. Tema RPJM nasional 2025-2045, yaitu menumpu ketahanan pangan dan rantai nilai industri nasional, menjadi acuan utama dalam upaya mewujudkan swasembada pangan dan mendukung industri nasional.