KNKT Ungkap Faktor Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92 dan Berikan Rekomendasi Keselamatan

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merilis hasil investigasi terkait kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas Tol Cipularang, tepatnya di KM 92 pada November 2025. Investigasi ini mengungkap serangkaian faktor yang berkontribusi terhadap insiden tersebut, yang melibatkan sejumlah kendaraan, termasuk truk trailer, dan mengakibatkan korban jiwa serta luka-luka.

Kecelakaan tersebut dipicu oleh fenomena jackknifing pada truk trailer. Kondisi ini terjadi ketika truk kehilangan stabilitas saat pengereman di permukaan jalan yang tidak rata, seperti adanya genangan air. Perbedaan koefisien gesekan antara roda kanan dan kiri trailer menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan dan melipat ke arah traktor penariknya. KNKT mencatat bahwa waktu dan jarak yang dibutuhkan untuk mengembalikan posisi simetris antara traktor dan trailer atau mengoreksi jackknifing menjadi faktor yang memperparah dampak kecelakaan.

Rekomendasi Keselamatan dari KNKT:

Guna mencegah terulangnya kejadian serupa, KNKT mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan yang ditujukan kepada berbagai pihak terkait:

  • Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan:

    • Mengevaluasi aturan terkait jalur penghentian darurat (JPD), termasuk desain dan aksesibilitasnya bagi kendaraan berat.
    • Menghindari pemasangan speed trap atau marka kejut pada jalan menurun dan berbelok.
    • Meninjau kembali penempatan rambu lalu lintas untuk menghindari penumpukan informasi.
  • Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum:

    • Meninjau kembali desain drainase di ruas jalan tol yang memiliki turunan panjang.
    • Membuat regulasi mengenai batas ketinggian air yang diperkenankan pada jalan bebas hambatan.
    • Mengevaluasi fasilitas istirahat dan pelayanan (rest area), terutama di KM 97B.
  • Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT):

    • Meningkatkan pengawasan terhadap manajemen lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan jalan.
    • Mengevaluasi penempatan rambu lalu lintas agar tidak bertumpuk.
  • Jasa Marga:

    • Memperbaiki sistem manajemen lalu lintas di ruas Tol Cipularang, terutama pada jalur dengan tingkat kecelakaan tinggi dan/atau dalam keadaan hujan.
    • Memperbaiki desain jalur penghentian darurat (JPD) agar lebih mudah diakses oleh kendaraan besar.

KNKT menekankan pentingnya implementasi rekomendasi ini untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas di ruas Tol Cipularang dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Diharapkan, semua pihak terkait dapat segera mengambil langkah-langkah perbaikan sesuai dengan rekomendasi yang telah disampaikan.