Festival Lampion Waisak 2569 BE di Borobudur: Ribuan Lampion Ramah Lingkungan Siap Hiasi Langit
Festival Lampion Waisak 2569 BE di Candi Borobudur: Sukses Besar, Tiket Ludes Terjual
Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tahun ini akan diramaikan oleh Festival Lampion yang telah dinanti-nantikan. Acara yang dijadwalkan pada 12 Mei 2025 ini mencatatkan rekor penjualan tiket yang luar biasa. Seluruh kuota tiket, sejumlah 2.569 unit, habis terjual hanya dalam waktu sembilan menit sejak penjualan dibuka pada 4 Maret 2025 lalu. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap acara yang bertemakan "Light of Peace" ini. Ketua Panitia Penyelenggara Lampion Waisak Nasional, Fatmawati, membenarkan hal tersebut dan menegaskan tidak akan ada penambahan tiket lagi. Harga tiket yang ditetapkan sebesar Rp 500.000 per orang sudah termasuk tiket masuk ke area Candi Borobudur. Harga tersebut dinilai sepadan dengan pengalaman spiritual dan visual yang ditawarkan.
Festival Lampion Waisak ini akan menawarkan pengalaman yang unik dan berkesan bagi para pengunjung. Acara akan dibagi menjadi dua sesi penerbangan lampion, yaitu sesi pertama pukul 18.00-20.00 WIB dan sesi kedua pukul 21.00-23.00 WIB. Kedua sesi akan dilangsungkan di dua lokasi berbeda di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, yakni Marga Utama dan Taman Lumbini. Penggunaan dua lokasi ini bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas pengunjung dan kenyamanan selama acara berlangsung. Untuk memastikan kelancaran acara, panitia telah melakukan persiapan yang matang, termasuk penyediaan fasilitas dan pengamanan yang memadai. Uniknya, lampion-lampion yang digunakan dalam festival ini didatangkan langsung dari Thailand dan terbuat dari bahan ramah lingkungan, terbuat dari kertas dan bambu yang terdegradasi secara alami. Hal ini selaras dengan komitmen penyelenggara untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sebelum penerbangan lampion dimulai, para peserta akan diajak untuk merasakan suasana spiritual melalui pembacaan paritta agama Buddha dan sesi meditasi yang dipandu oleh seorang biksu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan atmosfer yang khusyuk dan meningkatkan makna spiritual dari acara pelepasan lampion. Selain itu, panitia juga menyediakan wishing card yang dapat ditempel di lampion sebagai media bagi peserta untuk menuliskan harapan dan doa. Setelah sesi meditasi, para peserta akan diberi kesempatan untuk menyalakan api pada lampion mereka dan melepasnya ke langit malam, menciptakan pemandangan yang spektakuler dan penuh makna. Penggunaan wishing card sebagai bagian dari ritual pelepasan lampion diharapkan dapat menambah nilai sentimental dan personal bagi setiap peserta. Dengan demikian, Festival Lampion Waisak 2025 ini tidak hanya sekadar atraksi visual, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual yang mendalam dan berkesan. Panitia berharap acara ini dapat menjadi momen refleksi diri dan memperkuat persatuan dalam semangat kedamaian.