Perluasan Pengaruh: Prancis Jalin Kemitraan Strategis dengan Vietnam, Kemudian Berlanjut ke Indonesia

Kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Vietnam telah menghasilkan serangkaian kesepakatan bilateral yang signifikan, menandai peningkatan hubungan antara kedua negara. Kemitraan ini mencakup berbagai sektor, mulai dari industri penerbangan hingga energi nuklir, dan mencerminkan upaya Prancis untuk memperkuat posisinya di kawasan Asia Tenggara di tengah dinamika geopolitik global.

Di Hanoi, Presiden Macron dan para pemimpin Vietnam menyaksikan penandatanganan perjanjian yang meliputi pembelian 20 pesawat Airbus, kerja sama di bidang energi nuklir, pengembangan infrastruktur kereta api, pengadaan satelit observasi bumi dari Airbus, serta kolaborasi dalam produksi vaksin dengan Sanofi. Kesepakatan-kesepakatan ini menggarisbawahi komitmen kedua negara untuk memperdalam kerja sama ekonomi dan teknologi.

Selain kerja sama ekonomi, Prancis juga menegaskan dukungannya terhadap kebebasan navigasi di kawasan Indo-Pasifik. Presiden Macron menekankan bahwa kemitraan dengan Vietnam mencakup peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, termasuk penandatanganan sejumlah proyek pertahanan dan antariksa. Pernyataan ini mengisyaratkan peran Prancis yang semakin aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional.

Presiden Vietnam, Luong Cuong, menambahkan bahwa kerja sama pertahanan antara kedua negara akan melibatkan pertukaran informasi strategis dan kolaborasi yang lebih erat dalam industri pertahanan, keamanan siber, dan pemberantasan terorisme. Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam melihat Prancis sebagai mitra penting dalam menghadapi tantangan keamanan yang kompleks di kawasan.

Kunjungan Macron ke Vietnam merupakan yang pertama oleh seorang presiden Prancis dalam hampir satu dekade, dan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Langkah ini dipandang sebagai upaya Prancis untuk mencari alternatif kemitraan dan memperluas pengaruhnya di Asia.

Setelah menyelesaikan kunjungannya di Vietnam, Presiden Macron melanjutkan perjalanannya ke Indonesia dan Singapura, memperkuat komitmen Prancis terhadap keterlibatan yang lebih dalam di Asia Tenggara.

Di Indonesia, Presiden Macron dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa kedua pemimpin negara tersebut berencana mengunjungi beberapa lokasi penting, termasuk Akademi Militer dan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Kementerian PU juga terlibat dalam mempersiapkan infrastruktur pendukung di sekitar kawasan Candi Borobudur untuk menyambut kunjungan tersebut.

Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia diharapkan dapat membuka peluang investasi baru dan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara. Meskipun detail kunjungan ke Candi Borobudur masih dalam tahap perencanaan, kehadiran Presiden Macron di situs warisan dunia tersebut diharapkan dapat meningkatkan profil pariwisata Indonesia dan menarik minat investor asing.

  • Kerja sama Vietnam - Prancis mencakup:
    • Pembelian pesawat Airbus
    • Kerja sama energi nuklir
    • Pengembangan infrastruktur kereta api
    • Pengadaan satelit observasi bumi dari Airbus
    • Kolaborasi dalam produksi vaksin dengan Sanofi