Stairlift Candi Borobudur: Fasilitas Permanen untuk Wisatawan dan Biksu, Bukan Sekadar untuk Kunjungan Presiden Macron

markdown Candi Borobudur, warisan budaya dunia yang megah, akan segera dilengkapi dengan fasilitas baru yang signifikan: stairlift permanen. Inisiatif ini bukan semata-mata untuk menyambut kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 29 Mei 2025, melainkan bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh pengunjung, termasuk biksu dan wisatawan dengan keterbatasan mobilitas.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), melalui anak perusahaannya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (IDM), sebagai pengelola kawasan candi, telah menyusun masterplan lima tahun ke depan yang mencakup pembangunan stairlift ini. Menurut Direktur Utama InJourney, Maya Watono, langkah ini diambil untuk mengatasi tantangan yang dihadapi banyak pengunjung saat menaiki struktur candi yang curam dan licin. "Kita tahu Candi Borobudur ini curam sekali, 46 derajat, dan sangat licin," ujarnya dalam sebuah media briefing di kompleks Candi Borobudur.

Kehadiran stairlift diharapkan menjadi solusi permanen untuk memfasilitasi akses ke Candi Borobudur, memungkinkan lebih banyak wisatawan untuk menikmati keindahan dan nilai sejarahnya. Meskipun demikian, Maya Watono menekankan bahwa rencana ini akan terus dikaji dan dievaluasi oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap kelestarian candi.

Dalam waktu dekat, stairlift ini akan digunakan oleh Presiden Macron saat berkunjung ke Borobudur, didampingi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan fasilitas baru ini kepada dunia.

InJourney juga memastikan bahwa pemasangan stairlift tidak akan merusak struktur Candi Borobudur. Maya Watono menjelaskan bahwa tidak ada paku, bor, atau penetrasi terhadap batu candi selama proses instalasi. Stairlift hanya dipasang di pintu selatan Candi Borobudur, dekat Taman Kenari di zona I, dengan tetap memperhatikan standar Outstanding Universal Value (OUV) yang ditetapkan oleh UNESCO.

"Kami tidak ada paku, bor, dan penetrasi terhadap batu candi," tegasnya. Pemasangan stairlift juga telah melalui kajian yang melibatkan Kementerian Kebudayaan serta Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa penyediaan stairlift ini juga mempertimbangkan keterbatasan waktu kunjungan Presiden Macron. Fasilitas ini akan memudahkannya untuk menapaki setiap tingkat di Borobudur dengan efisien.

Dengan adanya stairlift permanen ini, diharapkan Candi Borobudur akan semakin inklusif dan dapat dinikmati oleh semua orang, tanpa mengorbankan kelestarian warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Rincian Pemasangan Stairlift: * Lokasi: Pintu selatan Candi Borobudur (dekat Taman Kenari, zona I) * Metode Pemasangan: Tanpa paku, bor, atau penetrasi ke batu candi * Standar: Mematuhi standar Outstanding Universal Value (OUV) UNESCO * Durasi Pemasangan: Tetap terpasang hingga satu minggu mendatang