Capello: Yamal, Talenta Mengesankan Namun Belum Sentuh Jeniusnya Messi

Capello: Yamal, Talenta Mengesankan Namun Belum Sentuh Jeniusnya Messi

Legenda sepak bola Italia, Fabio Capello, memberikan penilaiannya terhadap Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang tengah bersinar. Meskipun mengakui bakat luar biasa yang dimiliki pemain berusia 17 tahun tersebut, Capello menegaskan bahwa Yamal, meski mengesankan, belum mencapai level kejeniusan Lionel Messi. Pernyataan ini disampaikan Capello di sela-sela acara penghargaan Laureus, menanggapi pertanyaan mengenai perbandingan Yamal dengan legenda sepak bola Argentina tersebut.

Capello memuji penampilan impresif Yamal sejak debut profesionalnya di usia yang sangat muda. Kehadiran Yamal di lapangan tengah Barcelona telah memberikan dampak signifikan terhadap performa tim, khususnya pada musim 2023/2024. Kontribusinya pun tak hanya terlihat di level klub. Yamal turut berperan penting dalam keberhasilan Timnas Spanyol meraih gelar juara Piala Eropa 2024, menunjukkan kelasnya di panggung internasional.

Namun, di tengah pujian tersebut, Capello menekankan perbedaan mendasar antara Yamal dan Messi. "Dia adalah pemain muda yang telah menunjukkan hal-hal luar biasa. Sejak awal karirnya di Barcelona, banyak yang menyebutnya sebagai Messi baru," ujar Capello, mengutip Marca. "Akan tetapi, ia belum mencapai level tersebut. Yamal adalah pemain yang spektakuler, top, namun ia belum memiliki kejeniusan yang dimiliki Messi." Pernyataan ini bukan untuk merendahkan prestasi Yamal, melainkan sebuah pengakuan akan keunikan dan level jenius yang dimiliki Messi.

Statistik karir Yamal hingga saat ini memang mengagumkan. Dengan usia yang masih sangat muda, ia telah mencatatkan 89 penampilan bersama Barcelona dan mencetak 18 gol di berbagai ajang kompetisi. Jumlah ini merupakan bukti nyata dari potensi dan talenta luar biasa yang dimilikinya. Namun, Capello dengan bijak mengingatkan bahwa perjalanan karir masih panjang, dan perjalanan menuju level kejeniusan Messi membutuhkan waktu, kerja keras, dan konsistensi yang luar biasa.

Capello melihat Yamal sebagai pemain dengan potensi yang sangat besar, tetapi menekankan bahwa membandingkannya langsung dengan Messi adalah sebuah perbandingan yang tidak adil. Messi, bagi Capello, memiliki kejeniusan yang unik dan langka, sebuah faktor penentu yang membuat pemain tersebut menjadi salah satu yang terbaik sepanjang masa. Oleh karena itu, fokus yang lebih tepat adalah pada potensi Yamal sendiri, tanpa terbebani oleh perbandingan dengan pemain-pemain legendaris.

Kesimpulannya, meskipun Yamal telah menunjukkan performa yang sangat menjanjikan dan telah mencapai prestasi gemilang di usia muda, Capello dengan tegas menyatakan bahwa Yamal, walau hebat, belum mampu menyamai kejeniusan Lionel Messi. Pernyataan ini bukan untuk meragukan bakat Yamal, melainkan sebuah perspektif yang bijak dan realistis mengenai perkembangan karir seorang pemain muda berbakat.