Perseteruan Miliarder: Elon Musk dan Bill Gates Berselisih Paham Soal Donasi dan Kesehatan Global
Perang Kata antara Dua Titan Teknologi: Dampak Pemangkasan Anggaran Donasi
Perseteruan antara dua tokoh terkemuka di dunia teknologi, Elon Musk dan Bill Gates, kembali mencuat ke permukaan. Kali ini, perbedaan pandangan terkait kebijakan pemotongan anggaran donasi luar negeri menjadi pemicu utama perselisihan. Kebijakan ini, yang digagas oleh Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh Elon Musk, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap program-program bantuan internasional, termasuk yang dikelola oleh USAID (United States Agency for International Development).
Bill Gates, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak negatif dari pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh DOGE. Ia berpendapat bahwa kebijakan tersebut dapat membahayakan nyawa anak-anak di negara-negara miskin dan berkembang, karena menghambat distribusi obat-obatan dan layanan kesehatan penting, seperti pencegahan HIV/AIDS di wilayah-wilayah yang membutuhkan seperti Mozambik dan Gaza. Gates secara terbuka mengkritik tindakan Musk, dengan menyebutnya sebagai gambaran tragis di mana orang terkaya di dunia berpotensi membahayakan kelompok yang paling rentan.
USAID sendiri merupakan badan yang memiliki peran vital dalam memberikan bantuan kemanusiaan, kesehatan, pembangunan, dan keamanan kepada lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Pemangkasan anggaran terhadap lembaga ini dikhawatirkan akan mengganggu upaya-upaya penting dalam memerangi penyakit dan meningkatkan kesejahteraan di negara-negara yang bergantung pada bantuan tersebut.
Selain itu, Gates juga menyoroti kesalahpahaman Elon Musk terkait bantuan alat kontrasepsi yang disalurkan oleh USAID. Gates menjelaskan bahwa bantuan tersebut ditujukan untuk membantu pencegahan penularan HIV/AIDS, bukan untuk tujuan lain di luar layanan kesehatan. Ia bahkan mengajak Musk untuk mengunjungi langsung anak-anak yang terinfeksi HIV/AIDS di wilayah-wilayah terdampak, agar Musk dapat melihat secara langsung konsekuensi dari kebijakan yang telah ia ambil.
Menanggapi tudingan tersebut, Elon Musk membantah klaim Gates dan menyebutnya sebagai kebohongan. Dalam sebuah wawancara, Musk mempertanyakan legitimasi Gates untuk berkomentar tentang kesejahteraan anak-anak. Ia juga membantah bahwa pemotongan anggaran USAID akan membahayakan nyawa anak-anak. Musk mengklaim bahwa pihaknya telah meninjau ulang data dan tidak menemukan bukti yang mendukung klaim Gates. Ia bahkan menuding adanya praktik penyelewengan dana dalam program-program yang sebelumnya didanai oleh USAID.
Musk menjelaskan bahwa pihaknya tidak memotong dana USAID secara keseluruhan, melainkan mengalihkan sebagian anggaran ke Departemen Luar Negeri. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengkaji ulang keputusan tersebut jika ada bukti valid yang menunjukkan bahwa pemotongan dana USAID dapat menyebabkan kematian.
Salah satu organisasi yang terdampak langsung oleh kebijakan pemotongan anggaran ini adalah Elizabeth Glaser Pediatric AIDS Foundation, yang beroperasi di Mozambik. Lembaga ini dilaporkan kehilangan kontrak senilai 33 juta dollar AS dari USAID, yang biasanya digunakan untuk biaya tenaga kesehatan, layanan konseling, dan pengujian sampel darah. Akibat pemangkasan anggaran ini, distribusi obat-obatan ke wilayah Mozambik terhambat.
Perselisihan antara Elon Musk dan Bill Gates ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, kedua tokoh ini telah beberapa kali berselisih paham terkait isu-isu seperti perubahan iklim, kendaraan listrik, dan pandemi COVID-19. Pada tahun 2022, Musk bahkan mengejek Gates karena melakukan short-selling saham Tesla, yang dianggap bertentangan dengan komitmen Gates terhadap perubahan iklim. Musk juga pernah menyebut Gates sebagai "orang bodoh dan tidak kompeten" dalam sebuah obrolan dan mengejek pengetahuan Gates tentang kendaraan listrik. Gates juga pernah menyindir Musk karena dianggap meremehkan dan menyebarkan informasi yang salah terkait vaksin saat pandemi COVID-19.
Daftar Dampak Pemangkasan Anggaran:
- Hambatan distribusi obat-obatan ke apotek di wilayah terdampak
- Pengurangan biaya untuk tenaga kesehatan
- Pengurangan layanan konseling
- Pengurangan pengujian sampel darah
- Potensi peningkatan kasus HIV/AIDS di wilayah terdampak