Dominasi Kendaraan Listrik dan Hybrid Menggerus Pasar Mobil Murah di Indonesia

Pergeseran Preferensi Konsumen: Kendaraan Berbasis Listrik dan Hybrid Semakin Diminati

Pasar otomotif Indonesia mengalami transformasi signifikan dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik (EV) dan hybrid. Data terbaru menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumen, yang berdampak langsung pada penjualan segmen mobil Low Cost Green Car (LCGC).

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan hybrid hingga April 2024 mencapai 18.462 unit, menguasai sekitar 7,2% pangsa pasar. Sementara itu, penjualan kendaraan listrik sedikit lebih tinggi, yaitu 23.952 unit atau sekitar 9,3% dari total pasar otomotif. Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan efisiensi bahan bakar.

Dampak Terhadap Segmen LCGC

Kenaikan penjualan kendaraan listrik dan hybrid ini ternyata berdampak pada segmen LCGC. Segmen mobil yang sebelumnya menjadi andalan bagi konsumen yang mencari kendaraan ekonomis, kini mengalami penurunan penjualan.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan bahwa pangsa pasar kendaraan xEV (kendaraan listrik dan hybrid) telah mencapai lebih dari 16%. Pertumbuhan ini sebagian besar berasal dari peralihan konsumen dari kendaraan konvensional, terutama dari segmen LCGC. Data menunjukkan bahwa penjualan mobil konvensional, termasuk LCGC, mengalami penurunan hingga 83%.

Penurunan Penjualan LCGC

Penjualan mobil bermesin konvensional, khususnya di segmen LCGC, mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2023, penjualan LCGC mencapai 204.705 unit, namun pada tahun 2024, jumlahnya turun menjadi 176.766 unit. Meskipun terjadi penurunan volume penjualan, pangsa pasar LCGC relatif stabil.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Beberapa faktor dapat menjelaskan pergeseran ini. Pertama, meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan mendorong konsumen untuk memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Kedua, insentif pemerintah untuk kendaraan listrik dan hybrid, seperti pengurangan pajak dan subsidi, membuat kendaraan ini lebih terjangkau. Ketiga, perkembangan teknologi baterai dan infrastruktur pengisian daya semakin memudahkan penggunaan kendaraan listrik.

Dinamika Harga dan Pasar LCGC

LCGC awalnya dirancang sebagai solusi mobilitas terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, harga LCGC terus meningkat, bahkan beberapa model telah menembus angka Rp 200 juta. Kenaikan harga ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk inflasi, biaya produksi, dan penyesuaian terhadap standar emisi yang lebih ketat. Kenaikan harga LCGC ini telah disetujui oleh Kementrian Perindustrian.

Saat ini, segmen LCGC diisi oleh lima model dari tiga pabrikan, yaitu Toyota Agya, Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya. Kendati demikian, persaingan di segmen ini semakin ketat dengan hadirnya alternatif kendaraan listrik dan hybrid yang semakin terjangkau dan menarik bagi konsumen.