Wapres Gibran Respons Cepat Gangguan Logistik di Bengkulu, Prioritaskan Pemulihan Pelabuhan Pulau Baai

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan respons cepat terhadap laporan gangguan distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM) yang dialami masyarakat Bengkulu. Pada hari Selasa (27/5/2025), Gibran meninjau langsung Pelabuhan Pulau Baai yang dikelola oleh PT Pelindo di Bengkulu untuk memastikan langkah-langkah pemulihan berjalan efektif.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM dan terhambatnya pasokan bahan pokok ke Pulau Enggano. Gibran menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menegaskan bahwa pemerintah memprioritaskan penanganan masalah ini. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo yang menekankan bahwa segala sesuatu yang menyangkut kepentingan rakyat banyak harus diutamakan.

Gibran memberikan empat arahan strategis kepada pihak-pihak terkait, yaitu pemerintah daerah, PT Pelindo, dan kementerian teknis terkait. Berikut adalah arahan tersebut:

  • Prioritas Utama: Pemerintah menempatkan kondisi ini sebagai prioritas dan akan mengambil langkah-langkah terukur dan serius untuk mengatasinya.
  • Percepatan Pengerukan: PT Pelindo diminta untuk segera mempercepat proses pengerukan alur pelayaran yang mengalami sedimentasi. Tujuannya adalah untuk memulihkan jalur logistik, terutama distribusi energi dan bahan pokok.
  • Jalur Alternatif: Sambil menunggu pengerukan selesai, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina, dan pemerintah daerah harus memastikan kelancaran distribusi BBM melalui jalur alternatif, khususnya jalur darat.
  • Pemantauan Langsung: Gibran akan memantau langsung perkembangan penanganan masalah ini melalui laporan berkala dari Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pertamina, dan Pelindo. Tujuannya adalah untuk memastikan semua proses berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.

Pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai menjadi penyebab utama terganggunya aktivitas bongkar muat. Pengerukan terakhir dilakukan pada tahun 2022, dan sejak saat itu terjadi sedimentasi yang signifikan akibat faktor alam dan cuaca buruk. Akibatnya, kedalaman alur menyusut menjadi hanya sekitar 1,5 meter, yang membuat kapal tanker dan kapal logistik kesulitan bersandar.

PT Pelindo telah berupaya menormalisasi alur pelayaran dengan mendatangkan kapal keruk tipe CSD Costa Fortuna 3. Kapal ini telah tiba di Pelabuhan Pulau Baai dan akan segera memulai proses pengerukan.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran didampingi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Pangdam II/Sriwijaya Ujang Darwis, Kapolda Bengkulu Mardiyono, Plt Sekretaris Wapres Al Muktabar, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, dan Executive Director 2 Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo.

Kunjungan kerja Wapres Gibran ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kelancaran logistik nasional. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia dari daerah pinggiran dan memperkuat kedaulatan maritim.