Distribusi Kartu Nusuk Hampir Rampung: Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia untuk Menjaga Kartu Identitas Ibadah
Mekkah, Arab Saudi - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) mengumumkan bahwa pendistribusian kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia telah mencapai angka 95%. Seiring dengan mendekatnya puncak ibadah haji, Kemenag mengimbau seluruh jemaah untuk senantiasa membawa dan menjaga kartu Nusuk dengan seksama. Kartu ini berfungsi sebagai identitas resmi jemaah haji selama berada di Tanah Suci dan menjadi salah satu syarat penting untuk melaksanakan berbagai ritual ibadah.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin, menjelaskan bahwa hingga saat ini, lebih dari 185 ribu jemaah haji Indonesia telah tiba di Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, sekitar 176 ribu jemaah, baik yang mengikuti program haji reguler maupun haji khusus, telah menerima kartu Nusuk mereka. Fauzin menambahkan bahwa pendistribusian kartu Nusuk dilakukan oleh berbagai perusahaan layanan haji atau syarikah yang telah ditunjuk dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia. Terdapat delapan syarikah yang terlibat dalam proses ini, termasuk Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah (atau Sana Mashariq), Rifad, Mashariq Mutamayyizah (atau Rakeen Mashariq), Dluyuful Bait (atau Al Baik Guest), Rehlat wa Manafea, dan MCDC. Kemenag terus berkoordinasi secara intensif dengan seluruh syarikah untuk memastikan bahwa seluruh jemaah haji Indonesia segera menerima kartu Nusuk mereka.
Selain fokus pada pendistribusian kartu Nusuk, Kemenag juga mengingatkan para jemaah haji untuk menjaga kondisi fisik mereka selama berada di Mekkah. Mengingat kondisi Masjidil Haram yang semakin padat dan cuaca yang sangat panas, jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah yang berlebihan. Prioritas utama adalah mempersiapkan diri secara fisik dan mental menjelang wukuf di Arafah, salah satu rukun haji yang paling penting. Guna memastikan kelancaran dan kekhusyukan ibadah, Kemenag mengimbau jemaah untuk secara rutin mengikuti bimbingan manasik haji yang diselenggarakan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Pemahaman yang mendalam mengenai tata cara dan makna dari setiap rangkaian ibadah haji akan sangat membantu meningkatkan kualitas ibadah para jemaah.
Untuk memudahkan mobilitas jemaah, Kemenag telah menyediakan layanan bus shalawat yang beroperasi secara reguler antara hotel tempat jemaah menginap dan Masjidil Haram. Jemaah diimbau untuk memanfaatkan layanan ini dan selalu membawa kartu Nusuk, kartu bus, serta identitas hotel saat bepergian. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya masalah seperti tersesat atau kehilangan barang berharga. Fauzin juga menekankan pentingnya bagi jemaah untuk selalu bepergian dalam rombongan dan tidak memisahkan diri dari kelompok. Jika terpisah atau mengalami kesulitan, jemaah dapat segera meminta bantuan dari petugas haji Indonesia yang selalu siap membantu.
Berikut beberapa imbauan penting bagi jemaah haji:
- Bawa Kartu Identitas: Pastikan selalu membawa Kartu Nusuk, kartu bus, dan nomor hotel tempat menginap.
- Jaga Barang Berharga: Bawa tas serut untuk menyimpan sandal dan barang-barang kecil lainnya. Jangan menitipkan barang kepada orang yang tidak dikenal.
- Bergerak dalam Rombongan: Usahakan untuk selalu berada dalam rombongan saat pergi ke Masjidil Haram atau tempat lainnya.
- Minta Bantuan Jika Tersesat: Jika terpisah dari rombongan atau mengalami kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan petugas haji Indonesia.
Kemenag berharap agar seluruh jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, aman, dan mabrur. Kerjasama dan saling membantu antar sesama jemaah juga diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif dan penuh kebersamaan selama berada di Tanah Suci.