BMKG Imbau Masyarakat Lakukan Verifikasi Arah Kiblat pada Akhir Mei 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan sebuah fenomena astronomi yang memungkinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan verifikasi arah kiblat secara mandiri. Fenomena ini akan terjadi pada tanggal 26 hingga 30 Mei 2025, ketika matahari berada tepat di atas Ka'bah.
Menurut BMKG, peristiwa ini merupakan momen penting bagi umat Islam di Indonesia untuk memastikan ketepatan arah kiblat, yaitu arah yang dituju saat melaksanakan salat. Fenomena matahari tepat di atas Ka'bah ini terjadi dua kali dalam setahun dan dapat dimanfaatkan untuk mengkalibrasi arah kiblat dengan metode yang sederhana dan akurat.
Waktu dan Wilayah Pengamatan
- Untuk wilayah Indonesia bagian Tengah dan Barat, fenomena ini akan terjadi pada tanggal 26-30 Mei 2025, tepatnya pada pukul 16.18 WIB.
- Sementara itu, bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur dan sebagian wilayah Indonesia Tengah, penentuan arah kiblat dapat dilakukan dengan memanfaatkan posisi matahari yang berada di atas antipoda Ka'bah (posisi yang berlawanan dengan Ka'bah).
Metode Verifikasi Arah Kiblat
BMKG memberikan panduan praktis bagi masyarakat yang ingin melakukan verifikasi arah kiblat secara mandiri:
- Penentuan Waktu yang Tepat: Pastikan jam yang digunakan telah sesuai dengan waktu atom BMKG yang dapat diakses melalui situs resmi https://jam.bmkg.go.id/Jam.
- Persiapan Alat Bantu: Siapkan alat yang dapat berdiri tegak lurus pada permukaan datar, seperti bandul, tiang, atau dinding bangunan yang dipastikan tegak lurus dengan tanah.
- Proses Kalibrasi: Lakukan pengamatan dan kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah pukul 16.18 WIB (atau 17.18 WITA untuk wilayah Indonesia Tengah).
- Penentuan Arah Kiblat: Perhatikan arah bayangan yang terbentuk pada waktu puncak. Tarik garis lurus dari ujung bayangan hingga ke posisi alat yang digunakan. Garis tersebut menunjukkan arah kiblat yang telah dikalibrasi berdasarkan posisi matahari yang tepat berada di atas Ka'bah.
Dengan panduan yang diberikan oleh BMKG, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan fenomena astronomi ini untuk memastikan ketepatan arah kiblat di rumah, masjid, atau tempat ibadah lainnya.