Semarang Raih Peringkat Tiga Nasional Sebagai Kota Toleran

Kota Semarang, Jawa Tengah, mencatatkan prestasi gemilang dengan menduduki peringkat ketiga sebagai kota toleran di seluruh Indonesia. Pengumuman ini disampaikan oleh SETARA Institute dalam sebuah acara di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 27 Mei 2025.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian ini. Beliau menekankan peran penting Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang dalam menjaga dan mempromosikan toleransi di wilayahnya. Agustina juga menyoroti bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan gotong royong seluruh elemen masyarakat Kota Semarang.

"Peringkat ketiga ini adalah bukti nyata kolaborasi dan komitmen seluruh warga Semarang dalam menjaga kerukunan," ujar Agustina pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Semarang terus berupaya meningkatkan toleransi melalui berbagai program dan kebijakan.

FKUB Kota Semarang mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota, termasuk alokasi dana hibah sebesar Rp 800 juta. Dana ini digunakan untuk memperkuat kegiatan-kegiatan yang mempromosikan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Selain itu, FKUB juga berperan aktif dalam memberikan rekomendasi terkait pendirian rumah ibadah, termasuk gereja, wihara, dan kelenteng.

Menurut data yang dirilis oleh SETARA Institute, Kota Semarang berhasil meraih skor 6,356 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024. Penilaian IKT didasarkan pada delapan indikator yang mencakup empat variabel utama, yaitu:

  • Regulasi Pemerintah Kota
  • Dinamika Sosial
  • Tindakan Nyata Pemerintah
  • Demografi Sosio-Keagamaan

SETARA Institute memberikan apresiasi khusus kepada Kota Semarang atas kemampuannya dalam menggabungkan sejarah dan modernitas untuk merawat keberagaman. Keberhasilan ini dianggap sebagai hasil sinergi antara kepemimpinan politik, birokrasi, dan partisipasi aktif masyarakat sipil dalam memajukan toleransi di tingkat lokal.

Agustina Wilujeng menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas toleransi di Kota Semarang. Ia mengajak seluruh warga untuk terus berupaya menjadikan Semarang sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia.

Indeks Kota Toleran merupakan studi yang mengukur kinerja kota dalam mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial. Studi ini menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan program yang mendukung terciptanya lingkungan yang harmonis dan inklusif bagi seluruh warga.