Badan Wakaf Indonesia Bidik Potensi Wakaf Pesantren Hingga Triliunan Rupiah

Badan Wakaf Indonesia (BWI) tengah membidik potensi besar wakaf yang tersembunyi di lingkungan pesantren, khususnya dari jutaan santri dan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah pesantren yang mencapai lebih dari 42.000 dan santri mencapai 8 juta, BWI memperkirakan potensi wakaf dari kalangan ini dapat mencapai angka yang fantastis.

Wakil Ketua BWI, KH Tatang Astarudin, mengungkapkan potensi tersebut dalam acara Waqf Goes to Pesantren (WGTP) yang diadakan di Pondok Pesantren Cipasung. Ia mencontohkan, jika satu juta santri atau alumni pesantren berwakaf sebesar satu juta rupiah setiap bulan, maka potensi wakaf yang terkumpul bisa mencapai satu triliun rupiah per bulan, atau dua belas triliun rupiah per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran sentral dalam menggerakkan perwakafan nasional.

Kiai Tatang menekankan pentingnya menggerakkan potensi wakaf di pesantren melalui penyadaran dan pembangunan infrastruktur serta sistem yang memudahkan pesantren dalam melakukan gerakan wakaf. Ia menambahkan, konsep wakaf di pesantren sebenarnya sudah mapan, namun perlu adanya upaya lebih lanjut untuk mengoptimalkannya.

Ketua Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, KH Acep Adang Ruhiat, menyambut baik inisiatif WGTP. Ia menyatakan bahwa selama ini santri hanya berbagi ilmu kepada masyarakat, dan kini saatnya mereka berbagi dalam bentuk yang lebih nyata, yaitu melalui wakaf uang. Dengan 12.000 santri dan mahasiswa di lembaga yang ia urus, serta dukungan dari para alumni, Kiai Acep yakin bahwa wakaf uang yang dihimpun oleh pondok pesantren akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Kiai Acep menjelaskan bahwa wakaf uang memiliki keunggulan dibandingkan sedekah biasa, karena dapat dibudidayakan dalam berbagai investasi, seperti di bidang pertanian, UMKM, dan koperasi. Dengan demikian, wakaf dari pesantren dapat dimanfaatkan untuk pesantren itu sendiri, santri, dan masyarakat umum.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya, Dudu Rohman, juga mengapresiasi program WGTP. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi wakaf uang. Kemenag sendiri akan melakukan sosialisasi kepada ASN di lingkungannya untuk mendorong gerakan wakaf uang.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan dalam acara WGTP:

  • Potensi wakaf dari kalangan pesantren sangat besar, mencapai triliunan rupiah per tahun.
  • Pesantren memiliki peran sentral dalam menggerakkan perwakafan nasional.
  • Pentingnya penyadaran dan pembangunan infrastruktur serta sistem untuk mengoptimalkan wakaf di pesantren.
  • Wakaf uang memiliki keunggulan dibandingkan sedekah biasa karena dapat dibudidayakan dalam berbagai investasi.
  • Kemenag akan melakukan sosialisasi untuk mendorong gerakan wakaf uang.

Melalui kegiatan Waqf Goes to Pesantren, BWI berharap dapat semakin menguatkan dan menyadarkan gerakan wakaf yang potensinya besar di pesantren. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan potensi wakaf ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan umat.