Kurma: Sumber Nutrisi Penting dan Manfaatnya bagi Kesehatan Selama Bulan Puasa

Kurma: Sumber Nutrisi Penting dan Manfaatnya bagi Kesehatan Selama Bulan Puasa

Tradisi mengonsumsi kurma saat berbuka puasa telah berlangsung selama berabad-abad, khususnya di kalangan umat Muslim. Praktik ini tak hanya berakar pada kebiasaan Nabi Muhammad SAW, namun juga didukung oleh kandungan nutrisi kurma yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama selama menjalani ibadah puasa. Dr. Nisar Ahmed Bathoolunnisa, pakar dari Sheikh Shakhbout Medical City (SSMC), menjelaskan bahwa kurma merupakan pilihan yang ideal untuk berbuka puasa karena kandungan gizinya yang kaya dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan tubuh setelah seharian berpuasa.

Salah satu keunggulan kurma adalah perannya sebagai pengganti gula alami yang sehat. Berbeda dengan gula olahan yang hanya memberikan kalori kosong, kurma kaya akan nutrisi penting seperti vitamin B-6 dan zat besi. Tingginya kandungan serat juga membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah konsumsi makanan berlebih setelah berbuka. Selain itu, kurma juga merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral seperti potasium, magnesium, zat besi, dan mangan. Kehadiran polifenol, senyawa antioksidan yang tinggi, memberikan perlindungan tambahan terhadap peradangan dalam tubuh. Faktanya, kandungan polifenol dalam kurma bahkan lebih tinggi dibandingkan banyak buah dan sayuran lainnya.

Nutrisi dan Manfaat Kurma:

  • Gula Alami: Kurma mengandung gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang memberikan energi secara bertahap dan membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Hal ini dijelaskan oleh Lailatul Muniroh SKM M Kes., Dosen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR).
  • Serat Tinggi: Membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
  • Kaya Antioksidan: Polifenol dalam kurma melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan.
  • Sumber Mineral dan Vitamin: Kurma menyediakan berbagai mineral dan vitamin penting bagi tubuh.
  • Mengelola Gula Darah: Studi menunjukkan kurma memiliki indeks glikemik rendah, sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes dalam jumlah sedang (dua hingga tiga buah) dengan pengawasan ahli gizi.

Meskipun aman dikonsumsi penderita diabetes dalam jumlah terkontrol, penting untuk selalu memperhatikan asupan gula harian secara keseluruhan. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat disarankan, terutama bagi penderita diabetes, untuk menentukan jumlah konsumsi kurma yang tepat.

Kreativitas Mengolah Kurma:

Selain dikonsumsi langsung, kurma juga dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat dan menyehatkan. Lailatul Muniroh menyarankan beberapa alternatif olahan kurma, seperti jus kurma tanpa tambahan gula, infused water kurma, atau dicampur dengan oatmeal dan chia seed. Beragam olahan ini memungkinkan kita untuk menikmati manfaat kurma dengan cara yang lebih variatif.

Kesimpulannya, kurma bukan hanya sekadar buah untuk berbuka puasa, melainkan sumber nutrisi penting yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan tubuh. Dengan mengonsumsi kurma secara teratur dan dalam jumlah yang tepat, kita dapat memperoleh berbagai manfaat kesehatan, terutama selama bulan puasa. Namun, penting untuk selalu memperhatikan porsi konsumsi dan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan individu.