Bahlil Lahadalia: Dari Pemikul Beras Raskin Hingga Pejuang Anti-Mafia Migas
Dari Pemikul Beras Raskin hingga Pejuang Anti-Mafia Migas: Kisah Bahlil Lahadalia
Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, baru-baru ini berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Dalam sebuah pidato di hadapan siswa Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Bantul, Senin (10/3/2025), Bahlil mengungkapkan pengalaman masa mudanya yang mengungkapkan kesederhanaan dan perjuangannya dari nol.
Ia menceritakan bagaimana dirinya, yang berasal dari keluarga sederhana, pernah bekerja keras memikul beras raskin di Papua. Pengalaman ini, menurutnya, telah memberikan pemahaman mendalam tentang arti penting subsidi bagi rakyat miskin dan betapa pentingnya memastikan subsidi tersebut tepat sasaran. "Saya merasakan langsung penderitaan dan kesulitan hidup rakyat yang membutuhkan bantuan, dan betapa pentingnya setiap butir beras raskin bagi mereka," ungkap Bahlil dengan nada penuh penekanan. Pengalaman tersebut, katanya, membentuk kepeduliannya yang mendalam terhadap kesejahteraan rakyat dan menjadi landasan kuat komitmennya dalam memberantas praktik-praktik korupsi dan penyelewengan yang merugikan rakyat.
Bahlil menegaskan bahwa pengalaman tersebut menjadi motivasi utamanya dalam menjalankan tugas sebagai menteri. Amanah yang diembannya, baginya, merupakan kesempatan emas untuk membasmi praktik-praktik korupsi, khususnya dalam sektor migas. "Saat ini, saya bertekad untuk memberantas mafia migas yang selama ini telah merugikan negara dan rakyat," tegasnya. Menurutnya, perjuangan memberantas mafia migas merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmennya untuk memastikan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Upaya ini, lanjutnya, dilakukan secara sistematis dan terukur untuk memastikan bahwa sumber daya alam negara dikelola secara transparan dan akuntabel demi kepentingan rakyat.
Lebih lanjut, Bahlil memberikan pesan kepada para siswa agar selalu memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Ia menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab bagi para pemimpin masa depan, baik di pemerintahan maupun di lembaga legislatif, untuk selalu mengutamakan kepentingan rakyat. "Jangan pernah main-main dengan hak-hak rakyat kecil. Kalian harus menjadi generasi penerus yang jujur dan bertanggung jawab," pesannya. Bahlil berharap, ke depannya, sistem pengelolaan subsidi dapat terus diperbaiki agar tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bahlil juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar berbagai pihak dalam upaya memberantas mafia migas. Kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat sipil, menurutnya, sangat krusial dalam menciptakan ekosistem yang bersih dan transparan dalam sektor migas. Ia optimis bahwa dengan komitmen dan kerja keras bersama, Indonesia dapat terbebas dari praktik-praktik korupsi yang merugikan rakyat dan menghambat pembangunan.
Dalam pidatonya, Bahlil menyampaikan bahwa perjuangannya belum selesai. Ia berkomitmen untuk terus berjuang hingga tujuannya memberantas mafia migas tercapai dan keadilan bagi rakyat terwujud. Pengalamannya memikul beras raskin di masa lalu telah membentuk karakter dan komitmennya untuk selalu berpihak pada rakyat dan memberantas korupsi di sektor migas.