Polemik Pernyataan 'Deli Serdang Kabupaten Nahdliyin', Wakil Bupati Lom Lom Sampaikan Permohonan Maaf
Polemik Pernyataan 'Deli Serdang Kabupaten Nahdliyin', Wakil Bupati Lom Lom Sampaikan Permohonan Maaf
Sebuah video yang memperlihatkan Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo, menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai "Kabupaten Nahdliyin" saat menghadapi aksi unjuk rasa kader Al-Washliyah, telah memicu beragam reaksi di masyarakat. Akibatnya, Lom Lom Suwondo menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataan tersebut, dengan harapan meredakan polemik yang berkembang.
Dalam video klarifikasi yang diunggah melalui akun Instagram resmi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Lom Lom Suwondo menjelaskan maksud dari pernyataannya. Ia menegaskan tidak memiliki niat sedikit pun untuk mengadu domba, melibatkan, atau mengaitkan makna "Kabupaten Nahdliyin" dengan pihak atau golongan tertentu. Ia menjelaskan bahwa kata "Nahdliyin" dan "Nahda" berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti cinta atau kebangkitan kesejahteraan.
"Menurut hemat saya sesuai keilmuan yang saya dapat dalam proses saya mengaji, saya yang pahami kalimat Kabupaten Nahdliyin dan kalimat Nahda berasal dari bahasa Arab yang diartikan sebagai cinta, damai, ataupun bisa diartikan sebagai kebangkitan kesejahteraan," Ujar Lom Lom dalam video tersebut.
Politisi dari Partai Gerindra ini menambahkan, interpretasinya atas kalimat tersebut adalah bahwa Deli Serdang merupakan kabupaten yang cinta damai. Namun, ia menyadari bahwa ucapannya telah menimbulkan berbagai penafsiran dan ketersinggungan di tengah masyarakat.
"Terkait ucapan saya tersebut dapat menimbulkan multi tafsir dan interpretasi di tengah-tengah sosial masyarakat di Kabupaten Deli Serdang maupun di seluruh tanah air yang dapat mengakibatkan ketersinggungan elemen-elemen tertentu, pihak-pihak manapun terhadap ucapan saya, saya ucapkan mohon maaf, saya tidak pernah berkeinginan untuk menyinggung kepada pihak manapun," imbuhnya.
Sebelumnya, video yang merekam pernyataan Lom Lom Suwondo saat berinteraksi dengan massa Al-Washliyah yang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deli Serdang viral di media sosial. Aksi unjuk rasa tersebut berkaitan dengan sengketa lahan antara Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan organisasi Al-Washliyah.
Dalam video tersebut, Lom Lom terdengar mengatakan, "Ini adalah Kabupaten Nahdliyin, saudara-saudara. Kalau saudara adalah Al-Washliyah, silakan baca ini Kabupaten Nahdliyin." Ia juga menantang massa aksi dengan menyatakan bahwa mereka bukanlah kader Al-Washliyah jika melakukan keributan saat menyampaikan aspirasi.
Menanggapi pernyataannya yang kontroversial, Lom Lom menjelaskan bahwa ia melontarkan ucapan tersebut karena menilai kader Al-Washliyah melakukan demonstrasi dengan cara yang tidak tertib. Ia menuding para pengunjuk rasa melakukan tindakan anarkis seperti pelemparan yang merusak pagar.
Sementara itu, Ketua Ikatan Sarjana Al-Washliyah Sumatera Utara, Abdul Thaib Siahaan, memiliki pandangan yang berbeda. Ia justru menuding Lom Lom Suwondo telah melakukan provokasi yang memicu emosi massa. Menurutnya, aksi pelemparan botol minuman plastik oleh massa merupakan respons atas provokasi tersebut.
Persoalan ini menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan mengenai interpretasi pernyataan Lom Lom Suwondo serta dampaknya terhadap hubungan antar organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Deli Serdang.