Gelombang Pertama Jemaah Haji Khusus Tiba di Taif, Saudi Arabia
Gelombang pertama jemaah haji khusus dari Indonesia telah menginjakkan kaki di Bandara Taif, Arab Saudi, menandai dimulainya fase krusial dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah.
Sebanyak 44 jemaah yang tergabung dalam tiga Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkemuka, yakni PT Rabiha Karya Bersama (Rabihatur), PT Labbaikatur, dan PT Kamila Wisata Muslim, disambut oleh tim pengawas dari Daerah Kerja Bandara yang bertugas memastikan kelancaran proses kedatangan.
"Kedatangan jemaah haji khusus Indonesia melalui Bandara Taif merupakan yang pertama kali di musim haji tahun ini," ujar Misbachul Munir, Kasi PIHK Daerah Kerja Bandara, dalam keterangannya.
Tim pengawas fokus pada pemastian terpenuhinya hak-hak jemaah selama proses kedatangan di Bandara Taif. Hal ini meliputi kelancaran imigrasi, transportasi, dan akomodasi sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah.
Hingga saat ini, total jemaah haji khusus yang telah tiba di Tanah Suci mencapai 10.654 orang. Sebagian besar, yakni 6.205 jemaah atau sekitar 60 persen, tiba melalui Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah. Sisanya, sebanyak 4.449 jemaah, mendarat di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah.
Pembukaan jalur kedatangan melalui Bandara Taif merupakan bagian dari strategi pemerintah dan PIHK untuk mendistribusikan arus kedatangan jemaah dan menawarkan alternatif rute menuju Mekkah. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di bandara-bandara utama dan memperlancar perjalanan jemaah.
Setelah tiba di Taif, para jemaah langsung menuju Qarnul Manazil, sebuah lokasi yang telah disiapkan sebagai tempat transit. Di sana, mereka akan melakukan persiapan spiritual dan fisik, termasuk bersuci, berganti pakaian ihram, dan melaksanakan shalat sunah sebelum melanjutkan perjalanan menuju kota suci Mekkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.