Yadea Jalin Kemitraan Strategis dengan Indonesia: Investasi Besar di Sektor Kendaraan Listrik
Raksasa kendaraan listrik asal China, Yadea Technology Group, menunjukkan komitmen seriusnya dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui partisipasi Chairman Yadea, Dong Jinggui, dalam pertemuan bisnis penting antara delegasi pengusaha China dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang didampingi Perdana Menteri Li Qiang. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta ini menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Dong Jinggui menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo mengenai rencana strategis Yadea untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan industri energi baru di Indonesia. Yadea berencana memanfaatkan keunggulan teknologi manufaktur cerdasnya untuk memberikan dorongan signifikan terhadap modernisasi industri, khususnya di sektor kendaraan listrik. Investasi besar-besaran pun telah disiapkan untuk mewujudkan ambisi ini.
Selain Yadea, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah perusahaan teknologi dan otomotif terkemuka asal China, seperti CITIC Group, China Huadian, SAIC, dan Huawei. Kehadiran para pemain besar ini mengindikasikan besarnya minat dan potensi investasi di Indonesia, khususnya di sektor-sektor strategis yang menjadi fokus kerja sama bilateral.
Yadea sendiri saat ini tengah membangun sebuah pabrik berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dengan luas lahan mencapai 270.000 meter persegi. Pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas produksi hingga 3 juta unit kendaraan listrik per tahun. Investasi total untuk proyek ini diperkirakan mencapai 150 juta dolar AS, yang akan direalisasikan secara bertahap mulai tahun 2024 hingga 2028. Yadea menargetkan pabrik ini akan mulai beroperasi pada tahun 2026, menandai babak baru dalam produksi kendaraan listrik di Indonesia.
Dong Jinggui menekankan komitmen Yadea terhadap pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon. Ia mengklaim bahwa Yadea telah berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 63,5 miliar kg secara global, sebuah kontribusi signifikan terhadap upaya global dalam memerangi perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia pada pengembangan industri kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi transisi energi hijau.
"Yadea ingin memberikan pengalaman berkendara yang luar biasa kepada pengguna dan menjadi pemain utama dalam mendorong transisi energi hijau di Indonesia," ujar Dong Jinggui dalam keterangan resminya.
Dengan jangkauan bisnis yang telah mencakup lebih dari 100 negara di seluruh dunia, Yadea memiliki pengalaman dan keahlian yang luas dalam industri kendaraan listrik. Perusahaan ini telah mendirikan 10 basis produksi dan pusat penelitian dan pengembangan di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Vietnam. Langkah ini menunjukkan keseriusan Yadea dalam memperluas pasar globalnya dan berinvestasi dalam inovasi teknologi kendaraan listrik.
Investasi Yadea di Indonesia tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga akan mendorong transfer teknologi dan pengembangan rantai pasok industri kendaraan listrik di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.