Resah Banjir Berulang, Warga Puri Bintaro Indah Modifikasi Rumah Demi Adaptasi
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Tangerang Selatan telah menimbulkan keresahan mendalam bagi warga Perumahan Puri Bintaro Indah. Puluhan tahun menjadi saksi bisu banjir yang datang silih berganti, warga kini berupaya beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang rentan terhadap bencana alam ini.
Budi (54), seorang warga yang telah bermukim di Puri Bintaro Indah selama 19 tahun, mengungkapkan bahwa rasa was-was selalu menghantuinya setiap kali awan gelap mulai menggantung. Pengalaman pahit berulang kali menjadi korban banjir telah menumbuhkan semacam firasat buruk dalam benaknya. "Kalau hujannya lebat, pasti sudah ada dalam hatinya bilang 'oh banjir nih'," ujarnya menggambarkan kecemasan yang dirasakannya.
Seringnya banjir melanda, telah memaksa warga mengubah gaya hidup dan strategi dalam menata rumah tangga. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah beralih dari kasur springbed ke kasur dengan rangka besi. Langkah ini diambil sebagai upaya mengurangi kerugian akibat kerusakan perabotan saat banjir datang. "Rata-rata di sini sudah enggak pakai spring bed jadinya soalnya jadi gampang hancur karena sering kena air banjir. Sudah enggak ada lagi yang jemur-jemur kasur di sini karena sudah tau. Kebanyakan sudah pada pakai besi," jelas Budi.
Sri (35), warga lainnya, juga merasakan dampak yang sama. Rumahnya yang terletak di lokasi yang lebih rendah seringkali menjadi langganan air bah. Setiap kali hujan deras mengguyur, Sri harus bersiap siaga mengangkat barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. Beruntung, warung sembako miliknya yang berada di bagian depan rumah memiliki lantai yang lebih tinggi, sehingga relatif aman dari genangan air.
"Kalau rumah pasti kena, karena posisi agak rendah. Warung saya masih aman karena kalau warung kan tinggi. Kalau rumah kan bedanya berapa senti ya? Lumayan 50 cm lah, 60 cm-an sama warung. Cuma barang kayak galon dan tabung gas aja yang kena air,” jelasnya.
Banjir yang terjadi pada Kamis (29/5/2025) malam menjadi bukti nyata betapa rentannya Puri Bintaro Indah terhadap bencana hidrometeorologi. Air setinggi 120 cm sempat merendam sejumlah rumah warga, menambah daftar panjang kejadian serupa di masa lalu.
Meski demikian, Sri mengaku tetap memilih bertahan di rumahnya dan enggan mengungsi. Ia berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan banjir yang telah lama menghantui warga Puri Bintaro Indah. "Mudah-mudahan enggak banjir lagi ya. Walaupun banjir ya enggak apa-apalah kalau di jalan juga gitu," harapnya.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan, hujan deras yang mengguyur pada Kamis malam menyebabkan banjir dan genangan di 16 titik permukiman. Ratusan rumah warga terdampak, namun sebagian besar genangan telah surut pada Jumat pagi.
"Total ada 16 titik genangan atau banjir yang terjadi di seluruh wilayah Tangsel. Mayoritas sudah surut pada Jumat pagi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Selatan, Essa Nugraha.
BPBD terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan relawan untuk melakukan penanganan cepat di lokasi-lokasi terdampak. Selain itu, BPBD juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi banjir di Puri Bintaro Indah dan wilayah Tangerang Selatan secara umum:
- Penyebab: Hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir dan genangan.
- Dampak: Ratusan rumah warga terdampak banjir, aktivitas sehari-hari terganggu, dan menimbulkan kerugian materi.
- Upaya Adaptasi Warga: Warga Puri Bintaro Indah berupaya beradaptasi dengan mengubah gaya hidup dan memilih perabotan rumah tangga yang lebih tahan terhadap banjir.
- Tindakan Pemerintah: BPBD Kota Tangerang Selatan telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
- Imbauan: Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.