Proyeksi Surplus: Produksi Beras Nasional Lampaui Target, Cadangan Capai Rekor Tertinggi
Optimisme membayangi sektor pertanian Indonesia menyusul proyeksi menggembirakan dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) terkait produksi beras nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, USDA memprediksi produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,4 juta ton. Angka ini melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 32 juta ton.
"Data dari USDA menunjukkan estimasi produksi kita mencapai 34,4 juta ton, melampaui target awal 32 juta ton," ungkap Amran dalam acara syukuran yang digelar di kediamannya, sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian 4 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Lebih lanjut, Amran menyoroti pencapaian cadangan beras nasional yang mencapai 4 juta ton. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir, melampaui rekor sebelumnya sebesar 3 juta ton yang tercatat pada tahun 1984.
"Stok beras kita saat ini 4 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Sebelumnya, rekor tertinggi adalah 3 juta ton pada tahun 1984, saat Bapak Soeharto menerima penghargaan dari FAO," jelasnya.
Pemerintah menargetkan peningkatan cadangan beras di tahun 2026, dengan syarat proyek pembangunan irigasi seluas 2 juta hektare oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjalan lancar dan didukung oleh kondisi iklim yang kondusif.
Upaya berkelanjutan terus dilakukan pemerintah untuk memajukan sektor pertanian, termasuk:
- Pembenahan tata kelola pupuk
- Penyediaan alat mesin pertanian
- Optimalisasi lahan
- Program cetak sawah baru
- Pembangunan dan perbaikan infrastruktur irigasi
Dari total 4 juta ton cadangan beras saat ini, 2,4 juta ton di antaranya berasal dari pengadaan dalam negeri selama 5 bulan terakhir. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya, di mana pengadaan beras dalam negeri hanya mencapai 1,7 juta ton dalam kurun waktu 12 bulan.
"Dalam 5 bulan terakhir, kita berhasil mengadakan 2,4 juta ton beras dari dalam negeri. Sebelumnya, hanya 1,2 juta ton dalam 12 bulan. Ini adalah kemajuan yang sangat signifikan," tegas Amran.
Serapan 2,4 juta ton beras ini setara dengan 80% dari target yang ditetapkan oleh Perum Bulog. Sebagai ungkapan syukur atas capaian ini, Amran menggelar acara syukuran dengan mengundang anak yatim piatu dan para penghafal Alquran.
"Kita bersyukur dengan mengadakan syukuran bersama anak yatim piatu dan para penghafal Alquran. Kita berdoa agar ke depan kondisi pertanian kita semakin baik," pungkasnya.