Kunjungan Kenegaraan: Ibu Negara Prancis Terpesona Keagungan Candi Borobudur
markdown Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, baru-baru ini terpukau oleh kemegahan Candi Borobudur, salah satu warisan budaya dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari Spouse Program yang menyertai kunjungan kenegaraan delegasi Prancis ke Indonesia. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mendapat kehormatan untuk mendampingi langsung Ibu Brigitte Macron selama lawatan bersejarah ini.
Kunjungan tersebut tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan keindahan arsitektur dan nilai sejarah Borobudur, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis. Menteri Widiyanti menekankan bahwa momen ini adalah peluang emas untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia di mata dunia, sekaligus memperkuat jembatan persahabatan antarnegara yang menjunjung tinggi keberagaman dan kekayaan budaya masing-masing.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Manohara Resort, sebuah kompleks yang terintegrasi dengan kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Di lokasi ini, delegasi Prancis disuguhi pameran kebudayaan dan keagamaan Indonesia yang menampilkan berbagai aspek seni, tradisi, dan spiritualitas Nusantara. Ibu Negara Brigitte Macron menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengamati setiap detail pameran, mengajukan pertanyaan, dan berinteraksi dengan para seniman dan pengrajin yang terlibat.
Puncak acara adalah kunjungan langsung ke Candi Borobudur. Ibu Negara Brigitte Macron, didampingi Menteri Widiyanti, menjelajahi struktur megah candi yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 123 meter persegi dengan sembilan tingkatan yang menjulang. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi delegasi Prancis untuk menyaksikan secara langsung keagungan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.
Sebelumnya, Menteri Widiyanti menjelaskan bahwa Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama bilateral yang erat di sektor pariwisata. Momentum kunjungan kenegaraan ini dimanfaatkan untuk memperbarui dan memperkuat kolaborasi tersebut melalui penandatanganan beberapa inisiatif dalam Joint Vision 2050. Inisiatif ini mencakup penguatan sektor pariwisata, pengembangan sumber daya manusia yang terstandardisasi secara internasional, dan peningkatan konektivitas untuk mendorong pertukaran wisatawan antara kedua negara.
Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kolaborasi di sektor gastronomi dan warisan budaya. Salah satu inisiatif yang akan dijalankan adalah pengembangan promosi bersama melalui kampanye gastronomi dan pengenalan wastra tradisional Indonesia di pasar internasional, khususnya melalui Pekan Gastronomi Indonesia yang rencananya akan diselenggarakan di Prancis.
Kerja sama ini menegaskan posisi budaya sebagai kekuatan strategis dalam geopolitik dan ekonomi global. Kementerian Pariwisata berharap dapat membuka lebih banyak peluang untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional. Dengan kolaborasi budaya ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan yang berbasis pada keberagaman budaya dan keindahan alam.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, Indonesia menerima kunjungan dari 346.337 wisatawan Prancis. Pada kuartal pertama tahun ini saja, sudah tercatat 48.442 kunjungan wisatawan Prancis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2023, lama tinggal rata-rata wisatawan Prancis di Indonesia mencapai 16,85 malam, dengan pengeluaran rata-rata per kedatangan sebesar 1.900 dolar AS (data tahun 2024).
Destinasi wisata yang populer bagi wisatawan Prancis di Indonesia meliputi wisata bahari, seni, budaya, alam, kuliner, anggur, dan sejarah. Mereka tertarik untuk menjelajahi kota-kota indah dan situs-situs bersejarah yang tersebar di seluruh Nusantara.