Penyerangan ASN Kejaksaan Agung di Depok: Motif Belum Terungkap, Dugaan Sementara Bukan Terkait Perkara

Insiden penyerangan terhadap seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kejaksaan Agung, DSK (44), menjadi perhatian serius pihak berwenang. Peristiwa ini terjadi di Depok, Jawa Barat, saat korban dalam perjalanan pulang usai bekerja. Kejadian yang berlangsung pada dini hari tersebut meninggalkan sejumlah pertanyaan, terutama mengenai motif di balik aksi brutal tersebut.

Kejaksaan Agung melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Harli Siregar, menegaskan bahwa insiden ini tidak berkaitan dengan penanganan perkara. DSK, yang menjabat sebagai Kasi Perangkat Keras dan Jaringan, merupakan bagian dari staf internal dan tidak terlibat langsung dalam proses hukum. "Dia kan pegawai bukan Jaksa, jadi tidak ada kaitan dengan perkara," ujar Harli.

Kendati demikian, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif sebenarnya. Dugaan sementara mengarah pada tindak kejahatan jalanan seperti pencurian atau begal. Namun, semua kemungkinan masih terbuka dan akan didalami lebih lanjut.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan, peristiwa nahas ini terjadi di kawasan Pengasinan, Sawangan, Depok, sekitar pukul 02.30 WIB. DSK yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, memutuskan untuk segera pulang. Namun, di tengah perjalanan, hujan deras memaksa korban untuk menepi dan berteduh.

Setelah hujan mereda, DSK melanjutkan perjalanannya. Malang tak dapat ditolak, ketika mendekati Jalan Pengasinan, sekitar satu kilometer dari rumahnya, dua orang pengendara motor yang datang dari arah berlawanan menghampiri korban.

"Sesampainya di sekitar Jalan Pengasinan, kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat," terang Harli.

Tanpa basa-basi, salah seorang pelaku langsung mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban sambil berteriak "Sikat!". Setelah melukai korban, pelaku kembali berteriak "Mampus lu!" sebelum akhirnya melarikan diri dengan sepeda motor.

DSK segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka parah di pergelangan tangan kanan. "Diagnosis sementara, urat kelingking kanan putus dan tidak bisa lagi digerakkan," jelas Harli.

Kasus ini masih dalam penanganan Polres Metro Depok. Pihak kepolisian berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan berhati-hati, serta melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.