Kazakhstan Membuka Pintu Bagi Wisatawan Indonesia: Lima Destinasi Ikonik Menanti
Kazakhstan: Destinasi Wisata Bebas Visa yang Menawan Bagi WNI
Kazakhstan, negara terbesar kesembilan di dunia yang terletak di jantung Asia Tengah, kini semakin membuka diri bagi wisatawan Indonesia. Kebijakan bebas visa selama 30 hari yang diberlakukan pasca-pandemi menjadi angin segar bagi para pelancong yang ingin menjelajahi keindahan dan keunikan negara ini.
Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Serzhan Abdykarimov, menyampaikan kabar gembira ini saat peluncuran majalah "Salam Kazakhstan" di Jakarta. Beliau menyatakan bahwa upaya untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara kedua negara terus dilakukan, termasuk penjajakan penerbangan langsung yang diharapkan dapat segera terwujud.
Pesona Kazakhstan yang Memikat
Dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam dan Kristen, Kazakhstan menawarkan perpaduan budaya yang kaya dan warisan sejarah yang menarik. Berikut adalah lima daya tarik wisata utama yang sayang untuk dilewatkan:
- Pegunungan Altai: Surga bagi para pecinta alam dan petualang, Pegunungan Altai menawarkan pemandangan puncak-puncak bersalju yang menakjubkan dan lanskap yang memukau. Kawasan ini juga merupakan rumah bagi berbagai satwa liar dan situs petroglif kuno yang menyimpan jejak peradaban masa lalu. Pegunungan Altai membentang di empat negara: Kazakhstan, Rusia, Mongolia, dan China.
- Asal Mula Buah Apel: Kazakhstan memiliki peran penting dalam sejarah buah apel. Di Pegunungan Tian Shan, tumbuh jenis apel liar Malus sieversii yang diyakini sebagai nenek moyang dari apel modern yang kita kenal saat ini. Konon, apel menyebar ke seluruh dunia melalui sistem pencernaan beruang dan mamalia besar lainnya, termasuk kuda-kuda para pedagang Jalur Sutra.
- Mausoleum Khoja Ahmed Yasawi: Bangunan megah ini merupakan situs Warisan Dunia UNESCO yang terletak di kota Turkestan. Didirikan pada abad ke-14 atas perintah Timur Lenk (Tamerlane), mausoleum ini menjadi simbol penting dari warisan Islam di Kazakhstan.
- Tanah Air Bunga Tulip: Meski identik dengan Belanda, bunga tulip sebenarnya berasal dari Kazakhstan. Bunga ini dibawa dari wilayah Asia Tengah ke Turkiye sekitar 400 tahun lalu, sebelum akhirnya sampai ke Belanda. Tulip greigii, yang berasal dari Turkestan, dianggap sebagai nenek moyang dari ribuan varietas tulip modern.
- Yurt: Hunian tradisional suku nomaden Kazakhstan dan Kirgistan ini menawarkan pengalaman budaya yang unik. Yurt terbuat dari rangka kayu yang ditutupi kain flanel dan dihiasi dengan pola-pola warna-warni. Di dalamnya terdapat perabotan kayu, perapian, dan perlengkapan rumah tangga lainnya.
Akses ke Kazakhstan
Saat ini, belum ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Kazakhstan. Namun, pelaku perjalanan dapat memilih penerbangan transit melalui kota-kota seperti Dubai, dengan total durasi perjalanan sekitar 13 jam atau lebih. Upaya untuk membuka rute penerbangan langsung terus diupayakan untuk mempermudah akses wisatawan dari kedua negara.
Kazakhstan menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan, mulai dari keindahan alam yang menakjubkan hingga kekayaan budaya dan sejarah yang memikat. Dengan kebijakan bebas visa yang berlaku, kini saat yang tepat untuk merencanakan perjalanan Anda ke negara yang unik ini.