Visa Haji Furoda 2025 Terkendala: Penjelasan dan Implikasi bagi Calon Jemaah

Ketidakpastian Visa Haji Furoda 2025 Menimbulkan Kekhawatiran

Menjelang musim haji 2025, sejumlah calon jemaah haji yang memilih jalur furoda tengah dilanda kekhawatiran. Keterlambatan penerbitan visa furoda menjadi isu utama yang mencuat, menimbulkan ketidakpastian bagi ribuan orang yang telah mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Beberapa Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) telah mengkonfirmasi adanya kendala dalam penerbitan visa furoda tahun ini.

Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) mengumumkan bahwa pemerintah Arab Saudi belum menerbitkan visa furoda untuk tahun ini dan proses pengajuan visa haji telah ditutup. Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M Nur, menyatakan bahwa informasi ini diperoleh setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama.

Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) juga menyampaikan bahwa masalah visa furoda ini tidak hanya dialami oleh jemaah Indonesia, tetapi juga oleh calon jemaah dari berbagai negara lainnya.

Memahami Haji Furoda:

Haji furoda merupakan jalur alternatif bagi umat Muslim untuk menunaikan ibadah haji di luar kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Jalur ini memungkinkan calon jemaah untuk berangkat haji tanpa harus menunggu dalam antrean panjang yang bisa memakan waktu belasan hingga puluhan tahun.

Menurut buku "Istitha'ah Menuju Haji Mabrur" karya Agung Budi Prasetiyono, haji furoda dilaksanakan menggunakan visa khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi, yang dikenal sebagai visa mujamalah atau undangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi. Karena tidak menggunakan kuota yang dialokasikan untuk Indonesia, haji furoda memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin segera melaksanakan rukun Islam kelima ini.

Biaya dan Regulasi Haji Furoda:

Biaya haji furoda relatif lebih tinggi dibandingkan dengan haji reguler atau haji khusus. Hal ini sebanding dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, terutama kesempatan untuk berangkat tanpa harus menunggu antrean. Biaya haji furoda bervariasi, tergantung pada fasilitas dan layanan yang ditawarkan oleh masing-masing PIHK.

Pemerintah Indonesia mengatur penyelenggaraan haji furoda melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Pasal 18 undang-undang ini menyebutkan bahwa terdapat dua jenis visa haji bagi Warga Negara Indonesia (WNI): visa kuota reguler dan visa mujamalah.

PIHK yang menyelenggarakan haji furoda wajib melaporkan keberangkatan jemaah kepada Menteri Agama, meskipun tidak menggunakan kuota yang dialokasikan oleh pemerintah.

Kisaran Biaya Haji Furoda 2025:

Biaya haji furoda 2025 bervariasi, tergantung pada fasilitas dan layanan yang ditawarkan. Berdasarkan informasi dari berbagai PIHK, biaya haji furoda 2025 dimulai dari USD 16.500 atau sekitar Rp 269 juta (dengan kurs Rp 16.304). Bahkan, biaya haji furoda dapat mencapai hampir Rp 1 miliar, dengan fasilitas dan layanan yang semakin eksklusif seiring dengan kenaikan harga paket.

Sebagai perbandingan, biaya haji reguler 2025 yang ditanggung jemaah ditetapkan sebesar Rp 55,4 juta, sementara biaya haji khusus berkisar antara USD 11.500 hingga USD 20.000 atau setara dengan Rp 187 juta sampai Rp 334 juta.

Keunggulan dan Risiko Haji Furoda:

Keunggulan:

  • Tanpa Antrean: Jemaah dapat berangkat haji tanpa harus menunggu dalam antrean panjang.
  • Visa Resmi: Menggunakan visa resmi dari pemerintah Arab Saudi, sehingga pelaksanaannya sah dan legal.
  • Layanan Eksklusif: Mendapatkan layanan eksklusif, seperti akomodasi hotel bintang lima dan fasilitas premium.
  • Bimbingan Profesional: Dibimbing oleh petugas profesional selama menjalani ibadah haji.

Risiko:

  • Ketidakpastian Visa: Penerbitan visa sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi, sehingga ada risiko visa tidak terbit.
  • Potensi Penipuan: Memilih PIHK yang tidak terpercaya dapat menyebabkan risiko penipuan dan kerugian finansial.

Kondisi ketidakpastian visa haji furoda 2025 ini mengingatkan pada kejadian serupa pada tahun 2022, di mana ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat karena masalah visa. Oleh karena itu, calon jemaah haji furoda perlu berhati-hati dan memastikan bahwa PIHK yang dipilih memiliki reputasi yang baik dan terpercaya.