Diplomasi Kuliner TNI: Bakwan Indonesia Curi Perhatian Warga Kongo

Misi perdamaian Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Republik Demokratik Kongo, Afrika, tidak hanya berfokus pada stabilitas keamanan, tetapi juga menjadi ajang promosi kuliner Nusantara. Para prajurit TNI memperkenalkan bakwan, gorengan sayur khas Indonesia, kepada masyarakat setempat, dan sambutan hangat pun diterima.

Inisiatif ini terungkap melalui unggahan video di media sosial yang memperlihatkan anggota TNI tengah mempersiapkan adonan bakwan dan menggorengnya di tengah kerumunan warga Kongo. Aroma gurih bakwan yang baru matang segera menarik perhatian, dan warga pun antusias untuk mencicipi.

"Ternyata kalau kita mau ngajarin budaya dan kebiasaan kita, mereka juga senang dan welcome," ujar Rohmad Abdullah, salah satu anggota TNI yang bertugas dalam misi tersebut.

Rohmad menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Long Range Mission TNI di Desa Balingina, Kongo. Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi masyarakat setempat dan mengembangkan inovasi masakan berbahan dasar sayuran, dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Tidak hanya sekadar memperkenalkan bakwan, para prajurit TNI juga melibatkan warga dalam proses pembuatannya. Mereka diajak untuk mencoba menggoreng adonan bakwan sendiri, yang semakin menambah keseruan dan keakraban. Reaksi warga Kongo sangat positif. Mereka mengakui kelezatan bakwan dan bahkan menghabiskan sisa-sisa kremesan tepungnya.

"Respon mereka sangat antusias. Bukan cuma di desa Balingina, bahkan di camp kita ada orang Kongo juga. Mereka sangat suka dengan bakwan ketika kami suguhkan. Mereka bilang Mereka belum prnah merasakan masakan sprti itu," ungkap Rohmad.

Selain memperkenalkan kuliner, para anggota TNI juga melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan lainnya, seperti:

  • Konstruksi lapangan terbang
  • Pembuatan jalan
  • Mengadakan lomba-lomba untuk menghibur masyarakat.

Misi perdamaian ini, menurut Rohmad, menjadi momentum yang tepat untuk memperkenalkan budaya dan kuliner Indonesia kepada dunia. Kehadiran pasukan PBB di Afrika secara tidak langsung menciptakan pertukaran budaya antar negara.

Diplomasi kuliner ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dan Republik Demokratik Kongo, serta memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke kancah internasional.