Kunjungan Balasan Prabowo ke Vietnam: Menandatangani Kesepakatan ZEE dan Menguatkan Diplomasi Bilateral
Kunjungan Balasan Prabowo ke Vietnam: Menandatangani Kesepakatan ZEE dan Menguatkan Diplomasi Bilateral
Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akan melakukan kunjungan resmi ke Hanoi, Vietnam dalam waktu dekat. Kunjungan ini merupakan balasan atas kunjungan kenegaraan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, ke Indonesia pada 9-11 Maret 2025. Kunjungan To Lam sendiri menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam.
Dalam kunjungan balasannya tersebut, Prabowo berencana untuk menandatangani implementing agreement terkait Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam. Kesepakatan ini merupakan hasil dari perundingan intensif selama 12 tahun yang akhirnya berhasil diselesaikan pada tahun 2022. Pencapaian ini menandai penyelesaian isu strategis yang telah berlangsung lama dan akan memberikan kontribusi signifikan bagi kedua negara.
"Saya sudah menyatakan akan mengadakan kunjungan balasan dalam waktu tidak lama lagi ke Vietnam. Dan di situ saya berharap kita bisa tanda tangan implementing agreement dalam kerjasama kita dalam zona ekonomi kita," ungkap Prabowo dalam pernyataan bersama usai pertemuan dengan To Lam di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). Prabowo menekankan pentingnya kesepakatan ini sebagai tonggak sejarah bagi hubungan bilateral kedua negara, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan Vietnam.
Proses ratifikasi kesepakatan ZEE ini dijadwalkan akan berlangsung setelah Hari Raya Idul Fitri atau pada bulan April 2025 di DPR RI. Parlemen Vietnam juga dijadwalkan untuk meratifikasi kesepakatan tersebut dalam waktu dekat. Prabowo optimistis bahwa kesepakatan ini akan segera diberlakukan secara resmi dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua negara.
Lebih jauh, Prabowo menyoroti hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam yang telah terjalin selama 70 tahun. Ia menekankan kesamaan nilai-nilai dan sejarah perjuangan kedua negara dalam melawan imperialisme dan penjajahan. "Indonesia dan Vietnam sama-sama melawan imperialisme dan penjajahan ratusan tahun. Kita nyatakan merdeka di tahun yang sama, kita lawan penjajah dengan perang yang butuh pengorbanan besar. Vietnam lebih lama, mereka perang 30 tahun tanpa henti," ujarnya. Persamaan sejarah ini, menurut Prabowo, menjadi fondasi yang kuat bagi kerjasama bilateral yang lebih erat di masa depan.
Selama kunjungannya ke Indonesia, To Lam juga melakukan serangkaian pertemuan penting dengan berbagai pihak, termasuk para pengusaha, serta pimpinan MPR, DPR, dan DPD RI. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Vietnam untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik dengan Indonesia. Kunjungan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerjasama baru di berbagai sektor, selain kerjasama ekonomi di bidang ZEE.
Kunjungan Prabowo ke Vietnam bukan hanya sekadar kunjungan balasan, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Vietnam yang sudah terjalin lama. Penandatanganan kesepakatan ZEE menjadi simbol kerjasama yang konstruktif dan saling menguntungkan, menunjukkan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang, demi kesejahteraan rakyat masing-masing negara.
Agenda To Lam di Indonesia (9-11 Maret 2025):
- Pertemuan kenegaraan di Istana Kepresidenan.
- Pertemuan dengan para pengusaha Indonesia.
- Pertemuan dengan pimpinan MPR, DPR, dan DPD RI.