Dari Buruh Jahit Hingga Eksportir: Kisah Sukses Pengusaha Camilan Ikan Kering Asal Tulungagung

Di balik gemerlapnya industri ekspor camilan ikan kering, tersembunyi kisah inspiratif seorang wanita bernama Siti Masito. Berawal dari pekerjaan sebagai buruh jahit, kini ia menjelma menjadi pengusaha sukses dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan. Usaha camilan kering berbasis ikan dengan merek Mina Bunga Cempaka yang ia rintis sejak tahun 2015, kini telah menembus pasar internasional.

Siti Masito, wanita asal Tulungagung, Jawa Timur ini menceritakan bahwa awalnya ia mencoba peruntungan dengan membuat kue basah. Namun, karena proses produksi yang melelahkan dan permintaan yang terus menerus, ia memutuskan untuk beralih ke camilan kering berbasis ikan. Keputusan ini ternyata menjadi titik balik dalam hidupnya.

"Dulu bikin kue basah itu capek banget, produksi siang malam, pagi sudah harus diambil. Karena orderan setiap hari banyak, saya kewalahan. Akhirnya saya pilih camilan kering berbasis ikan karena lebih tahan lama," ungkap Siti.

Perjalanan Siti tidaklah mulus. Awalnya, ia kesulitan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Namun, dengan kegigihan dan semangat pantang menyerah, ia terus berupaya meningkatkan kualitas produknya dan memperluas jaringan pemasaran. Berbagai pelatihan diikuti, hingga akhirnya ia berhasil mendapatkan sertifikasi halal.

Kini, kerja keras Siti telah membuahkan hasil. Camilan ikan keringnya telah diekspor ke berbagai negara seperti Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan melalui kerjasama dengan vendor ekspor. Bahkan, produknya pernah meraih juara 1 di sebuah pameran di Banjarmasin dan lolos kurasi Bank Indonesia (BI) sehingga dipasarkan hingga Amerika Latin.

Dengan modal awal sekitar Rp 5 juta yang digunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan produksi, Siti kini mampu meraup omzet rata-rata Rp 25 juta per bulan. Bahkan, pada momen-momen tertentu seperti menjelang Hari Raya, omzetnya bisa melonjak hingga Rp 80-100 juta.

Adapun produk andalan Mina Bunga Cempaka meliputi:

  • Kulit patin crispy
  • Abon lele
  • Sumpia ebi

Selain memenuhi permintaan ekspor, produk-produk tersebut juga dipasok ke berbagai pusat oleh-oleh yang telah menjadi mitra bisnisnya.

Saat ini, Siti memiliki empat orang karyawan. Jumlah ini akan bertambah jika mendekati Hari Raya untuk membantu memenuhi lonjakan permintaan.

Siti Masito membuktikan bahwa dengan kerja keras, kemauan belajar, dan kemampuan menjalin relasi bisnis yang baik, usaha kecil pun bisa berkembang menjadi bisnis yang sukses. Kisah inspiratifnya ini diharapkan dapat memotivasi para ibu rumah tangga lainnya untuk berani memulai usaha dan mengembangkan potensi wirausaha yang dimiliki.

"Tetap semangat, jangan patah semangat, jangan takut mencoba, harus berani mencoba, jangan takut kalah. Kita tetap semangat, kita optimis, kita harus bisa. Kalau mau bisnis yang penting ada niat, bismillahirrahmanirrahim kita niat untuk usaha, selain itu kita niati ibadah, mudah-mudahan bisnis yang kita jalani membawa berkah," pesan Siti.

Siti mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapi saat ini adalah biaya ongkos kirim yang mahal, terutama untuk pengiriman ke luar pulau Jawa. Hal ini membuat calon reseller yang berada di luar Jawa berpikir dua kali untuk menjualkan produknya.

Harga camilan kering berbasis ikan Mina Bunga Cempaka bervariasi, mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 25.000 per kemasan. Untuk kemasan setengah kilogram, harganya berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 80.000.

Bagi yang berminat untuk mencoba atau menjadi reseller, dapat menghubungi nomor 082142164726. Sistem reseller terbuka bagi siapa saja yang ingin memiliki penghasilan tambahan tanpa modal besar.