PGN Percepat Pembangunan Infrastruktur Gas Nasional: Menuju Distribusi Energi yang Lebih Efisien dan Merata
PGN Percepat Pembangunan Infrastruktur Gas Nasional: Menuju Distribusi Energi yang Lebih Efisien dan Merata
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah gencar membangun infrastruktur gas bumi di Indonesia. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk mendukung target swasembada energi pemerintah dan memastikan distribusi energi yang lebih efisien dan merata di seluruh wilayah Nusantara. Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menekankan pentingnya integrasi menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur ini, baik pipa maupun non-pipa, untuk meningkatkan fleksibilitas dalam memenuhi permintaan gas yang terus meningkat dan memperluas jangkauan pasar.
Salah satu fokus utama PGN adalah konektivitas jaringan pipa distribusi di Indonesia bagian barat. Proyek-proyek prioritas yang tengah dikebut antara lain:
- Pipa Dumai – Sei Mangke: Proyek ini bertujuan untuk mengalirkan gas bumi dari Sumatera Utara dan Aceh ke wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan, menciptakan konektivitas yang lebih baik dan meningkatkan aksesibilitas energi di kawasan tersebut.
- Pemanfaatan Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (Cisem): Melalui optimalisasi pipa Cisem, PGN akan menyalurkan surplus gas dari Jawa Timur ke Jawa bagian barat. Strategi ini dirancang untuk menyeimbangkan pasokan energi dan memastikan ketersediaan gas di seluruh Jawa.
- Konversi BBM ke Gas di Kilang Cilacap & Pipa Tegal – Cilacap: Proyek ini tak hanya memperluas akses gas bumi di Pulau Jawa bagian selatan, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi energi di sektor kilang, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM).
- Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas): PGN menargetkan penambahan 200.000 sambungan rumah (SR) pada tahun ini, sebagai upaya untuk mempercepat akses masyarakat terhadap energi bersih dan ramah lingkungan.
Selain itu, PGN juga berinvestasi besar dalam pipanisasi untuk mendukung hilirisasi industri. Proyek-proyek kunci meliputi:
- Pipa Bintuni – Fakfak: Memastikan pasokan gas yang handal untuk pabrik petrokimia, mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan meningkatkan nilai tambah produk.
- Penyaluran gas ke kawasan industri strategis: Kawasan industri di Makassar, Parimo, Morowali, dan Teluk Bintuni akan mendapat pasokan gas untuk menunjang operasional dan daya saing industri.
Untuk mengatasi tantangan natural decline
di Indonesia bagian barat dan potensi pasokan gas baru di Indonesia timur, PGN mengembangkan infrastruktur beyond pipeline
, seperti fasilitas LNG di Indonesia bagian tengah dan timur. Fasilitas ini akan mendukung sektor smelter dan pembangkit listrik, meningkatkan ketahanan energi nasional.
Kerja sama dengan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) juga dilakukan untuk mendorong gasifikasi pembangkit listrik di Papua Utara. Revitalisasi Tangki LNG Hub Arun, yang saat ini telah mencapai 73 persen, juga akan meningkatkan kapasitas penyimpanan LNG dan menjamin keandalan suplai energi.
Semua upaya ini selaras dengan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional dari Kementerian ESDM, yang bertujuan untuk membangun backbone gas di Sumatra dan Jawa, termasuk pipa Batang – Cirebon dan Dumai – Sei Mangke. Di Indonesia tengah dan timur, fokusnya pada pembangunan infrastruktur beyond pipeline
, seperti mini LNG dan terminal LNG, guna mendukung gasifikasi pembangkit listrik di wilayah kepulauan. Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN berkomitmen penuh sebagai mitra strategis pemerintah dalam mencapai swasembada energi nasional.