Perjalanan aktris Salma Hayek di dunia perfilman Hollywood ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Sebelum menjadi bintang yang dikenal secara global, Hayek menghadapi berbagai rintangan, termasuk diskriminasi dan tantangan emosional di lokasi syuting.

Hayek mengungkapkan bahwa dirinya sempat ditolak oleh dua studio besar karena status kewarganegaraannya sebagai warga Meksiko. Ia mengaku bahwa alasan utama penolakan tersebut adalah karena dirinya bukan warga lokal Amerika Serikat. Meskipun berhasil membuktikan kemampuan aktingnya melalui audisi, pihak studio tetap enggan memilihnya sebagai pemeran utama. Padahal, Hayek telah menjadi bintang di negaranya sendiri dan membawa potensi pasar masyarakat Latin ke industri perfilman AS.

"Saya sudah menjadi bintang di negara saya, jadi saya membawa pasar masyarakat Latin ke bioskop," ujarnya. Ia menyadari bahwa beberapa studio menyadari fakta ini, tetapi mereka tidak menganggap kehadiran penonton dari masyarakat Latin sebagai nilai tambah pada saat itu.

Selain diskriminasi, Hayek juga berbagi pengalaman traumatisnya saat menjalani adegan seks dalam film Desperado. Dalam film tersebut, Hayek memerankan karakter Carolina dan harus beradu akting dengan Antonio Banderas. Saat syuting adegan intim tersebut, Hayek merasa sangat tidak nyaman dan ketakutan hingga membuatnya menangis dan menghentikan proses pengambilan gambar.

Ia mengaku khawatir bahwa lawan mainnya akan memanfaatkan situasi tersebut. Namun, Banderas justru menunjukkan sikap yang sangat suportif dan membantunya mengatasi rasa takutnya.

"Saat mulai syuting, saya menangis karena tidak tahu harus melakukan apa. Saya ketakutan," kenang Hayek. Banderas kemudian menenangkannya dan membuatnya merasa lebih baik.

Pengalaman-pengalaman pahit ini menjadi bagian dari perjalanan Hayek dalam meraih kesuksesan di Hollywood. Ia membuktikan bahwa dengan bakat, kerja keras, dan keberanian, seorang aktris dapat mengatasi berbagai rintangan dan mencapai impiannya.