Tim SAR Intensifkan Pencarian Korban Longsor Cirebon dengan Bantuan Teknologi dan Anjing Pelacak

Tim SAR gabungan terus berupaya mencari enam korban yang masih dinyatakan hilang akibat longsor yang terjadi di wilayah Cirebon. Memasuki hari keempat pencarian, operasi difokuskan pada empat titik yang terindikasi kuat menjadi lokasi korban tertimbun.

Upaya pencarian kali ini melibatkan teknologi canggih berupa alat Total Station yang digunakan oleh petugas Kementerian ESDM. Alat ini berfungsi untuk memantau pergerakan tanah dan mendeteksi potensi longsor susulan, sehingga dapat meminimalisir risiko yang dihadapi tim evakuasi di lapangan. Kondisi tanah yang labil dan potensi longsor susulan menjadi tantangan utama dalam proses pencarian ini.

Selain penggunaan teknologi, tim SAR juga mengoptimalkan peran anjing pelacak dari unit Satwa Dir Samapta Polda Jawa Barat. Tiga ekor anjing K-9 diterjunkan langsung ke area longsor. Dalam waktu singkat, anjing-anjing tersebut berhasil mengendus keberadaan empat titik yang dicurigai sebagai lokasi korban. Informasi ini menjadi acuan penting bagi tim SAR untuk memfokuskan area pencarian.

Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol INF Mukhammad Yusron, menjelaskan bahwa kombinasi antara teknologi dan kemampuan anjing pelacak sangat membantu mempercepat proses pencarian. "Kami memaksimalkan segala sumber daya yang ada, termasuk penggunaan Total Station untuk memantau potensi longsor susulan dan anjing pelacak untuk menemukan titik-titik yang dicurigai," ujarnya.

Identitas keenam korban yang masih dalam pencarian adalah sebagai berikut:

  • Muniah (45), warga Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
  • Sudiono (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
  • Tono (57), warga Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
  • Dedi Setiadi (47), warga Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
  • Nurahman (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
  • Puji Siswanto (50), warga Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Tim SAR berharap cuaca mendukung dan tidak terjadi longsor susulan agar proses pencarian dapat berjalan lancar dan seluruh korban dapat segera ditemukan.