Fenomena Perselingkuhan: Mengapa Pria Berpaling, Studi Kasus Influencer Thewizardliz
Mengapa Pria Berselingkuh? Psikolog Ungkap Faktor Pemicu di Balik Perselingkuhan
Kasus perselingkuhan kembali mencuat ke permukaan, kali ini menimpa seorang influencer ternama asal Belgia, Thewizardliz atau Lize Dzjabrailova, yang dikenal karena konten-konten motivasi dan pemberdayaan perempuan. Ironisnya, ia justru menjadi korban perselingkuhan saat tengah mengandung empat bulan. Fenomena ini memicu pertanyaan mendasar: mengapa pria berselingkuh?
Psikolog klinis, Anastasia Sari Dewi, menjelaskan bahwa terdapat dua faktor utama yang mendorong seseorang untuk melakukan perselingkuhan, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Faktor Internal: Insekuritas dan Sensasi
Salah satu faktor internal yang seringkali menjadi pemicu perselingkuhan adalah perasaan insecure yang dialami pria terhadap pasangannya. Dalam beberapa kasus, pria merasa tidak percaya diri ketika melihat kesempurnaan yang dimiliki oleh pasangannya. Alih-alih merasa bersyukur memiliki pasangan yang 'paket komplit', mereka justru mencari validasi dari orang lain untuk menutupi kekurangan yang mereka rasakan.
Sari menjelaskan bahwa perasaan insecure ini dapat muncul karena pria merasa kurang dominan dalam hubungan atau merasa tidak sepadan dengan pasangannya. Akibatnya, mereka mencari hubungan dengan orang lain yang dianggap tidak lebih tinggi dari mereka, orang yang mungkin lebih membutuhkan mereka dan memberikan mereka perasaan diinginkan dan divalidasi.
Selain insecure, faktor internal lain yang memicu perselingkuhan adalah sensasi menyenangkan yang dicari oleh pelaku. Perselingkuhan dianggap sebagai sebuah tantangan yang memicu adrenalin, ketegangan, dan keseruan. Dalam kasus ekstrem, pelaku bahkan menganggap perselingkuhan sebagai bagian dari gaya hidup dan akan terus melakukannya dalam setiap hubungan.
Faktor Eksternal: Pengaruh Lingkungan dan Godaan
Faktor eksternal juga memainkan peran penting dalam mendorong seseorang untuk berselingkuh. Salah satunya adalah pengaruh lingkungan, terutama riwayat keluarga. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan keluarga di mana perselingkuhan merupakan hal yang lazim, maka ia cenderung menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang normal.
Selain itu, godaan dari pihak ketiga juga dapat menjadi pemicu perselingkuhan. Tidak jarang, seorang wanita tertarik pada pria yang sudah memiliki pasangan dan secara aktif menggoda pria tersebut. Godaan ini dapat memicu rasa diinginkan dan validasi pada diri pria, sehingga ia tergoda untuk berselingkuh.
Kedekatan yang Tidak Disadari: Celah Perselingkuhan di Tempat Kerja
Kedekatan yang intens, terutama di lingkungan kerja, juga dapat membuka celah bagi perselingkuhan. Komunikasi yang intens dan kebersamaan yang terus-menerus dapat menimbulkan perasaan nyaman dan relasi yang kuat antara dua orang. Jika keduanya memiliki tujuan atau minat yang sama, maka komunikasi akan semakin intens dan perasaan relate akan semakin kuat. Kondisi ini dapat menjadi awal mula terjadinya perselingkuhan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menyadari faktor-faktor yang dapat memicu perselingkuhan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan, membangun rasa percaya diri, dan menghindari situasi yang dapat memicu godaan adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan hubungan.