Dedi Mulyadi Klarifikasi Sikapnya Saat Bersepeda Pagi Usai Diprotes Warganet

Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menerima kritikan dari warganet terkait sikapnya saat bersepeda pagi. Kritik tersebut muncul setelah beredar video yang memperlihatkan Dedi Mulyadi bersepeda di area persawahan Lembur Pakuan, seorang diri tanpa pengawalan. Dalam video tersebut, beberapa warga terlihat menyapa Dedi, namun ia tampak terus melaju tanpa memberikan respons, yang kemudian memicu persepsi negatif dari sebagian warganet.

Menanggapi kritikan tersebut, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi melalui akun TikTok resminya. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada warganet yang merasa tersinggung dengan sikapnya. Dedi menjelaskan bahwa waktu bersepeda pagi, antara pukul 05.00 hingga 08.00 (atau hingga pukul 10.00 di hari Minggu), merupakan waktu pribadinya yang ia dedikasikan untuk relaksasi dan menjaga kesehatan. Ia mengaku sengaja tidak ingin diganggu pada saat itu agar dapat menikmati momen tersebut sepenuhnya.

"Jujur aja saya memang lagi sombong itu, demi diri saya sendiri agar diri saya bisa berelaksasi menikmati jam di mana jam itu hanya untuk diri saya sendiri," ujar Dedi dalam video tersebut. Ia menambahkan bahwa di luar jam tersebut, seluruh waktunya ia abdikan untuk kepentingan masyarakat.

Dedi juga menampik tudingan bahwa dirinya hanya bersikap ramah di depan kamera untuk keperluan konten. Ia menegaskan bahwa momen bersepeda pagi adalah waktu yang ia gunakan untuk fokus pada diri sendiri dan menjaga kesehatan. Dedi menyadari bahwa sikapnya mungkin terlihat kurang ramah, dan sekali lagi memohon maaf atas kesan negatif yang ditimbulkan.

Dalam video lain, Dedi terlihat berusaha tersenyum dan melambaikan tangan kepada warga yang menyapa, meskipun tidak berhenti. Ia juga terlihat menggunakan headset saat bersepeda, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak mendengar sapaan warga. Dedi berharap masyarakat dapat memahami bahwa waktu paginya tersebut sangat berarti baginya untuk menjaga kesehatan, yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemampuannya dalam melayani masyarakat.

Permohonan maaf dan klarifikasi yang disampaikan oleh Dedi Mulyadi ini diharapkan dapat meredakan polemik yang terjadi di media sosial. Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa setiap individu memiliki waktu pribadi yang perlu dihargai.