Rupiah Melemah di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang AS-China, Berikut Kurs di Lima Bank Nasional
Rupiah Tertekan Sentimen Global dan Domestik
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, dengan sentimen pasar yang terbebani oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pada perdagangan spot, rupiah tercatat berada di level Rp 16.263 per dollar AS, menunjukkan pelemahan sebesar 10,5 poin atau 0,06 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.252,5 per dollar AS.
Pengamat pasar uang menyoroti bahwa kekhawatiran akan memanasnya tensi perdagangan antara dua negara ekonomi raksasa tersebut menjadi faktor utama yang menekan mata uang Garuda. Tuduhan pelanggaran kesepakatan dagang yang dilontarkan oleh AS terhadap China semakin memperkeruh suasana dan meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global.
Selain sentimen eksternal, kondisi ekonomi domestik juga turut memberikan pengaruh terhadap pergerakan rupiah. Tren kontraksi Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang masih berada di bawah ambang batas normal, yaitu 50, menunjukkan adanya tantangan dalam sektor manufaktur. Meskipun angka PMI manufaktur pada Mei 2025 menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih berada di zona kontraksi.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Jisdor, rupiah berada di level Rp 16.297 per dollar AS pada awal Juni, sedikit lebih kuat dibandingkan akhir Mei yang berada di Rp 16.300 per dollar AS. Berikut adalah pantauan kurs jual dan beli dollar AS di lima bank besar di Indonesia pada hari ini:
- BRI
- Jual: Rp 16.314
- Beli: Rp 16.288
- Bank Mandiri
- Jual: Rp 16.280
- Beli: Rp 16.250
- BNI
- Jual: Rp 16.318
- Beli: Rp 16.298
- BCA
- Jual: Rp 16.320
- Beli: Rp 16.300
- CIMB Niaga
- Jual: Rp 16.314
- Beli: Rp 16.289
Kurs di atas dapat menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi jual beli valuta asing pada hari ini.