Riset Undiksha Ungkap Akar Masalah Kemampuan Literasi Siswa SMP di Buleleng

Sejumlah faktor kompleks menjadi penyebab rendahnya kemampuan literasi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng. Hal ini terungkap berdasarkan penelitian mendalam yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Tim peneliti yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha telah melakukan asesmen terhadap 356 siswa SMP di wilayah tersebut.

Prof. I Wayan Widiana, Dekan FIP Undiksha, menjelaskan bahwa asesmen tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam membaca. Hasilnya menunjukkan adanya enam faktor utama yang saling berkaitan, yaitu:

  • Gangguan Kognitif: Kemampuan berpikir siswa yang belum optimal menjadi salah satu penghambat dalam proses belajar membaca.
  • Gangguan Fisik: Masalah penglihatan dan pendengaran yang tidak terdeteksi atau tidak tertangani dengan baik juga berkontribusi pada kesulitan membaca.
  • Gangguan Emosional dan Psikososial: Trauma belajar akibat tekanan dari keluarga atau lingkungan sekolah yang tidak kondusif dapat menghambat kemampuan siswa untuk fokus dan berkonsentrasi dalam belajar.
  • Kurangnya Motivasi dan Dukungan Keluarga: Peran keluarga sangat penting dalam memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa untuk belajar. Kurangnya perhatian dan bimbingan dari keluarga dapat membuat siswa kehilangan minat untuk membaca.
  • Disleksia: Gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan membaca, mengeja, dan menulis juga menjadi faktor penyebab kesulitan membaca pada sebagian siswa.
  • Kendala Bahasa: Perbedaan bahasa yang digunakan di rumah (seperti bahasa Bali atau bahasa gaul) dengan bahasa Indonesia yang digunakan di sekolah dapat membingungkan siswa dan mempersulit mereka dalam memahami materi pelajaran.

Saat ini, tim relawan dari FIP Undiksha tengah melakukan pendampingan intensif terhadap ratusan siswa SMP yang mengalami kesulitan membaca. Program pendampingan ini melibatkan 76 dosen ahli dan 375 mahasiswa yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan. Mereka bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Diharapkan dengan adanya program pendampingan ini, kemampuan literasi siswa SMP di Buleleng dapat meningkat secara signifikan, sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan lebih baik dan meraih prestasi yang lebih gemilang.