AFC Jatuhkan Sanksi Finansial kepada PSM Makassar Akibat Insiden di Laga ASEAN Club Championship

PSM Makassar kembali menerima sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) berupa denda sebesar 25 ribu Dolar Amerika Serikat, setara dengan kurang lebih Rp 407 juta. Sanksi ini merupakan buntut dari serangkaian pelanggaran yang terjadi selama pertandingan semifinal ASEAN Club Championship 2024/2025, saat Juku Eja menjamu Cong Anh Ha Noi FC.

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, mengonfirmasi perihal sanksi ini. Menurutnya, terdapat tiga jenis pelanggaran yang menjadi dasar keputusan AFC. Pertama, pelanggaran yang tidak dijelaskan secara spesifik, namun dikenakan denda sebesar 5 ribu Dolar AS. Kedua, penyalaan flare oleh oknum suporter sebanyak dua kali, yang mengakibatkan denda sebesar 10 ribu Dolar AS. Ketiga, pitch invasion atau invasi lapangan oleh sejumlah suporter setelah pertandingan usai, yang juga dikenakan denda sebesar 10 ribu Dolar AS.

Sidang Komite Disiplin AFC yang membahas insiden ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2025. Surat keputusan resmi mengenai sanksi tersebut baru diterima oleh manajemen PSM Makassar pada hari Selasa, 3 Juni 2025. Sulaiman Abdul Karim menyayangkan kejadian ini, apalagi dalam kurun waktu satu minggu, PSM Makassar harus menanggung dua kali kerugian akibat denda yang disebabkan oleh penyalaan flare dalam pertandingan.

Manajemen PSM Makassar berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di musim mendatang. Himbauan terus dilakukan kepada seluruh suporter untuk menjaga nama baik tim dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan klub secara finansial maupun reputasi.

Berikut rincian pelanggaran dan denda yang diterima PSM Makassar:

  • Pelanggaran 1: Denda 5.000 USD
  • Penyalaan Flare (2 kali): Denda 10.000 USD
  • Pitch Invasion: Denda 10.000 USD

Diharapkan dengan adanya sanksi ini, seluruh elemen suporter PSM Makassar dapat lebih bijak dan tertib dalam mendukung tim kesayangannya. Dukungan yang positif dan konstruktif akan jauh lebih berarti bagi kemajuan tim dibandingkan dengan tindakan-tindakan yang melanggar regulasi dan merugikan klub.