Debut Pahit Sheva Sanggasi: Analisis Kekalahan Telak Persib atas Persebaya
Debut Pahit Sheva Sanggasi: Analisis Kekalahan Telak Persib atas Persebaya
Kekalahan telak Persib Bandung dari Persebaya Surabaya dengan skor 1-4 pada pekan ke-25 Liga 1 2024-2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (1/3/2025), menyisakan beragam analisis. Sorotan tajam tertuju pada debut pahit Sheva Sanggasi, penjaga gawang muda Persib yang diturunkan pada menit ke-76 menggantikan Kevin Ray Mendoza. Meskipun tiga gol bersarang di gawangnya, pelatih kiper Persib, Luizinho Passos, tegas menyatakan bahwa hal tersebut bukan semata kesalahan Sheva. Ia menekankan bahwa kebobolan tersebut lebih disebabkan oleh strategi menyerang Persib yang membuat pertahanan menjadi terbuka.
Keputusan pelatih Bojan Hodak untuk memasukkan Sheva sekaligus penyerang asing Gervane Kastaneer bertujuan memenuhi regulasi maksimal enam pemain asing di lapangan. Pergantian ini dilakukan ketika Persib sudah tertinggal 0-1. Namun, strategi tersebut justru berbuah pahit. Tiga gol Persebaya yang tercipta setelah masuknya Sheva—gol Rizky Dwi (menit ke-79), Bruno Moreira (menit ke-82), dan Francisco Rivera (menit ke-90+2)—menunjukkan celah besar dalam pertahanan Persib. Gol hiburan Persib dicetak oleh Ryan Kurnia pada menit ke-89. Meskipun demikian, Luizinho Passos memberikan dukungan penuh kepada Sheva, menekankan bahwa pemain muda tersebut memiliki potensi besar dan kebobolan bukan sepenuhnya tanggung jawabnya. Ia juga menegaskan bahwa fokusnya adalah untuk membimbing Sheva agar dapat berkembang dan melepaskan kekecewaan atas debutnya.
Analisis Lebih Dalam:
- Strategi Berisiko: Keputusan Bojan Hodak untuk mengganti kiper dan memasukkan penyerang ekstra, dalam upaya mengejar ketertinggalan, terbukti berisiko tinggi. Perubahan strategi ini tampaknya mengorbankan soliditas pertahanan demi mengejar gol. Strategi ini patut dipertanyakan, mengingat konsekuensi yang didapatkan malah menambah jumlah gol kebobolan.
- Peran Pertahanan: Kegagalan lini pertahanan Persib dalam menjaga soliditasnya menjadi faktor utama kekalahan. Gol-gol yang bersarang bukan semata-mata kesalahan kiper, melainkan indikasi kelemahan sistem pertahanan secara keseluruhan. Hal ini membutuhkan evaluasi mendalam dan perbaikan strategi pertahanan yang lebih efektif.
- Pengalaman Sheva: Debut Sheva di Liga 1 patut menjadi pelajaran berharga. Ia harus mampu beradaptasi dengan tekanan dan intensitas pertandingan di level profesional. Dukungan dari pelatih dan tim sangatlah penting dalam proses pembelajaran dan perkembangannya sebagai penjaga gawang muda.
- Tanggung Jawab Kolektif: Kekalahan ini bukan semata tanggung jawab Sheva atau pelatih kiper saja. Ini merupakan tanggung jawab kolektif seluruh tim, termasuk pelatih kepala dan para pemain. Evaluasi menyeluruh dan perbaikan strategi secara keseluruhan menjadi kunci bagi Persib untuk bangkit dari kekalahan ini.
Luizinho Passos secara tegas menyatakan bahwa ia bertanggung jawab atas performa kipernya, termasuk Sheva, dan akan terus memberikan dukungan serta bimbingan untuk meningkatkan performa pemain muda tersebut. Ia melihat potensi besar Sheva di masa depan dan tetap yakin bahwa Sheva akan mampu mengatasi kekecewaan ini serta menunjukkan kemampuan terbaiknya di pertandingan mendatang.
Kesimpulan: Kekalahan Persib dari Persebaya merupakan hasil dari sejumlah faktor, termasuk strategi yang berisiko, lemahnya pertahanan, dan pengalaman Sheva yang masih terbatas. Namun, ini bukan hanya tentang mencari kambing hitam, melainkan tentang evaluasi menyeluruh dan perbaikan di semua lini untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.