Tetap Bugar di Bulan Puasa: Menyesuaikan Olahraga dengan Aktivitas Ibadah
Tetap Bugar di Bulan Puasa: Menyesuaikan Olahraga dengan Aktivitas Ibadah
Ramadan, bulan penuh berkah yang juga diiringi perubahan rutinitas, termasuk aktivitas olahraga. Bagi sebagian masyarakat, intensitas olahraga cenderung menurun bahkan dihentikan total selama bulan puasa. Hal ini dipicu oleh rasa lelah dan kurangnya energi akibat pembatasan asupan makanan dan minuman. Namun, menghentikan aktivitas fisik sepenuhnya justru dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Beberapa individu mengaku merasakan penurunan energi dan stamina ketika mengurangi atau menghentikan olahraga selama Ramadan. Muhammad Affandy (27), seorang karyawan swasta, misalnya, mengatakan bahwa ia merasa lebih mudah lelah dan mengantuk setelah mengurangi aktivitas fisiknya. Pengalaman serupa juga dirasakan Mohammad Resha Pratama (35) yang memilih untuk mengurangi intensitas olahraga, hanya melakukan latihan ringan seperti jalan cepat, dan menyesuaikan aktivitas lari dengan kondisi fisik dan mood-nya.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Mayapada Hospital Tangerang, dr. Febianto Nurmansyach, SpKO, menekankan pentingnya tetap berolahraga selama bulan puasa, meskipun dengan penyesuaian durasi dan intensitas. Beliau menjelaskan bahwa menghentikan kebiasaan olahraga yang sudah terjalin sebelum Ramadan akan mengakibatkan penurunan tingkat kebugaran secara signifikan. Akibatnya, ketika kembali berolahraga setelah Ramadan, tubuh akan terasa lebih lelah dan membutuhkan penyesuaian intensitas latihan yang lebih bertahap.
Dokter Febianto menyarankan beberapa strategi untuk tetap aktif secara fisik selama Ramadan:
- Menyesuaikan Durasi dan Intensitas: Olahraga tetap bisa dilakukan, tetapi dengan durasi dan intensitas yang lebih ringan dibandingkan biasanya. Hal ini untuk menghindari kelelahan yang berlebihan.
- Memilih Jenis Olahraga yang Tepat: Pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan kemampuan tubuh saat berpuasa. Olahraga ringan seperti jalan cepat, yoga, atau peregangan dapat menjadi pilihan yang baik.
- Memanfaatkan Waktu yang Tepat: Lakukan olahraga di waktu yang tepat, misalnya sebelum sahur atau setelah berbuka puasa, sesuai dengan kondisi fisik masing-masing.
- Meningkatkan Aktivitas Fisik Sehari-hari: Tingkatkan aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya, naik tangga alih-alih menggunakan lift, atau berjalan kaki untuk jarak yang dekat.
- Mendengarkan Tubuh: Yang terpenting adalah memperhatikan kondisi tubuh. Jika merasa terlalu lelah atau tidak nyaman, istirahatlah sejenak dan jangan memaksakan diri.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, masyarakat dapat tetap menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadan tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan. Penting diingat bahwa konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum memulai program olahraga baru, terutama selama bulan puasa, sangat dianjurkan untuk memastikan keamanan dan efektivitas latihan.