Perjalanan Cinta Lee Jae Myung: Dari Keluarga Sederhana Hingga Gedung Biru, Diwarnai Buku Harian
Lee Jae Myung, pemimpin dari Partai Demokratik Korea, kini menduduki kursi kepresidenan Korea Selatan, menggantikan Yoon Suk Yeol setelah proses pemakzulan. Kemenangan telaknya dalam pemilihan umum dengan raihan suara lebih dari 96% turut menyeret perhatian publik pada sosok pendampingnya, Kim Hye Kyung.
Kim Hye Kyung, kini menyandang status Ibu Negara, setia mendampingi Lee Jae Myung sejak masa-masa sulitnya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kisah hidup dan cintanya dengan Lee menjadi sorotan media.
Latar belakang Kim Hye Kyung terungkap sebagai perempuan yang tumbuh dalam keluarga kelas menengah di Seoul. Ia merupakan lulusan jurusan piano dari Universitas Wanita Soomyung. Pertemuannya dengan Lee Jae Myung terjadi pada tahun 1990, ketika Lee baru saja membuka kantor pengacara sambil mempersiapkan studi lanjut ke Austria.
Perkenalan mereka terjadi melalui seorang saudari ipar Kim yang merupakan jemaat gereja yang sama dengan Lee. Hubungan mereka berkembang melalui serangkaian pertemuan yang disebut sebagai "Pertemuan 007", sebuah cara populer di masa itu untuk berkencan tanpa perantara.
Menurut cerita yang beredar, Lee Jae Myung melamar Kim hanya empat hari setelah pertemuan pertama mereka. Ungkapan cintanya begitu lugas, "Aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama." Lamaran tersebut tidak disertai cincin berlian mewah, melainkan sebuah buku harian yang telah ia tulis sejak usia 13 tahun, menjadi simbol ketulusan cintanya.
Selama masa kampanye pemilihan presiden, Kim Hye Kyung memilih untuk tidak terlalu menonjol di depan publik. Ia lebih banyak menjalankan agenda secara tertutup, berbeda dengan gaya kampanye calon ibu negara sebelumnya. Strategi ini membuatnya dijuluki sebagai "Ratu Urusan Dalam Negeri", karena ia fokus memberikan dukungan internal dan diam-diam menjalin komunikasi dengan masyarakat.
Seorang tokoh senior dari Partai Demokrat menjelaskan bahwa Kim memiliki kepribadian yang aktif dan mampu memberikan energi positif kepada orang-orang di sekitarnya. Namun, dengan mempertimbangkan potensi kontroversi yang mungkin timbul dari aktivitas publik seorang istri presiden, Kim kemungkinan besar akan memilih untuk memberikan dukungan internal secara tenang.
Sebelum Lee Jae Myung terpilih sebagai presiden, Kim Hye Kyung sempat menjadi sorotan terkait dugaan penyalahgunaan dana pemerintah melalui kartu kredit perusahaan. Ia dituduh memerintahkan seorang pejabat di Kantor Pemerintah Provinsi Gyeonggi untuk melakukan pembayaran keperluan pribadi menggunakan uang negara pada tahun 2021.
Tuduhan tersebut muncul ketika Lee Jae Myung menjabat sebagai gubernur provinsi tersebut, sebuah posisi yang diembannya sejak tahun 2018 hingga menjelang pemilihan presiden. Kim dituduh menggunakan kartu perusahaan suaminya untuk membeli daging sapi untuk keperluan keluarga, serta meminta pegawai untuk mengantarkan jas Lee ke tempat laundry dan membeli obat untuknya.
Seorang pembantu bernama Bae mengakui bahwa ia sering membantu Kim Hye Kyung karena hubungan pertemanan mereka. Atas kesalahannya, Kim Hye Kyung telah menyampaikan permohonan maaf. "Semuanya adalah kesalahan saya, dan saya dengan rendah hati meminta maaf kepada seluruh warga Korea karena telah menimbulkan kekhawatiran," ujarnya.
Kisah Lee Jae Myung dan Kim Hye Kyung adalah cerminan perjalanan panjang, dari kesederhanaan hingga kekuasaan, diwarnai dengan cinta dan pengabdian. Dari buku harian hingga Gedung Biru, perjalanan mereka menjadi inspirasi dan sorotan bagi masyarakat Korea Selatan.