Kunjungan Kerja ke Kalimantan Barat: Presiden Prabowo Apresiasi Ketahanan Pangan dan Beli Sape

Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Dusun Kandasan, Desa Bange, Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat, untuk menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II 2025. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk meninjau langsung perkembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Kepala Bulog, Presiden Prabowo mengunjungi delapan stand pameran yang menampilkan berbagai produk unggulan dan program terkait ketahanan pangan. Ia berinteraksi langsung dengan perwakilan dari masing-masing stand, mendengarkan penjelasan mengenai inovasi dan strategi yang diterapkan untuk meningkatkan produktivitas jagung dan komoditas pertanian lainnya.

Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo menunjukkan apresiasinya terhadap upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Momen menarik terjadi ketika Presiden Prabowo mengunjungi stand Pemerintah Kabupaten Bengkayang. Di sana, ia tertarik dengan alat musik tradisional Kalimantan, yaitu Sape. Tanpa ragu, Presiden Prabowo membeli Sape tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.

Selain mengunjungi stand pameran, Presiden Prabowo juga meresmikan pembangunan 18 gudang penampungan hasil jagung yang diperuntukkan bagi kelompok petani binaan Polri. Gudang-gudang ini diharapkan dapat membantu petani dalam menyimpan hasil panen mereka dengan lebih baik, sehingga mengurangi risiko kerugian akibat kerusakan atau penurunan kualitas.

Presiden Prabowo juga meresmikan pabrik dryer jagung di lokasi yang sama. Pabrik ini akan membantu petani dalam mengeringkan jagung hasil panen mereka, sehingga dapat disimpan lebih lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal.

Puncak acara kunjungan kerja ini adalah pelepasan ekspor perdana hasil panen jagung ke Kuching, Malaysia. Ekspor ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia mampu menghasilkan jagung dengan kualitas yang memenuhi standar internasional. Diharapkan, ekspor jagung ini dapat meningkatkan devisa negara dan membuka peluang pasar baru bagi petani Indonesia.

Kehadiran sejumlah pejabat tinggi Polri seperti Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Anwar, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, dan Karo Binkar SSDM Polri Brigjen Langgeng menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Polri melalui gugus tugas ketahanan pangan akan terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pencapaian swasembada jagung nasional.

Acara panen serentak ini diselenggarakan secara hybrid oleh 36 provinsi, menunjukkan skala dan antusiasme yang besar terhadap program peningkatan produksi jagung di seluruh Indonesia.