Aksi Protes Warga Warnai Kerusakan Jalan Pantura Karawang: Tuntut Perbaikan Usai Renggut Korban Jiwa

Jalan Pantura Karawang Diprotes Warga Akibat Kondisi Memprihatinkan

Kondisi Jalan Pantura di wilayah Karawang, Jawa Barat, memicu aksi protes dari warga Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari. Belasan warga menggelar aksi dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan yang berlubang dan bahkan tiduran di jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap lambatnya penanganan kerusakan jalan yang telah memakan korban jiwa.

Aksi ini merupakan puncak kekesalan warga terhadap kondisi jalan yang dinilai sangat membahayakan. Menurut warga, kerusakan jalan sepanjang kurang lebih 5 kilometer di wilayah Jatisari sudah berlangsung sekitar satu bulan. Dalam aksinya, warga menuntut pemerintah segera melakukan perbaikan permanen terhadap Jalan Pantura Karawang.

Aksi Simbolis dan Keresahan Warga

Tindakan menanam pohon pisang dan tiduran di jalan merupakan bentuk protes simbolis yang dilakukan warga. Mereka mengaku prihatin dengan banyaknya pengendara yang menjadi korban kecelakaan akibat jalan berlubang. Bahkan, seorang warga mengaku menyaksikan langsung beberapa kejadian kecelakaan dalam waktu singkat, yang salah satunya menyebabkan korban meninggal dunia.

Kepala Desa Balonggandu, Anto Suheryanto, mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan warga terhadap para pengguna jalan. Warga merasa tidak tega melihat banyaknya korban berjatuhan akibat kerusakan jalan. Mereka juga mempertanyakan kontribusi pajak yang selama ini dibayarkan, namun tidak sebanding dengan kondisi infrastruktur yang ada.

Tuntutan Perbaikan dan Ancaman Aksi Lebih Besar

Warga mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera bertindak dan memperbaiki jalan yang rusak. Mereka juga meminta perhatian dari tokoh masyarakat setempat untuk membantu mempercepat proses perbaikan. Jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi, warga mengancam akan menutup total Jalan Pantura di wilayah Balonggandu.

Sebelumnya, Bupati Karawang juga telah menyampaikan kritik terhadap Kementerian PUPR terkait lambatnya penanganan kerusakan Jalan Pantura di Jatisari. Pemerintah Kabupaten Karawang mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh, bukan hanya sekadar tambal sulam yang dinilai tidak efektif.

Respon Pemerintah dan Upaya Perbaikan Sementara

Sebagai respon terhadap desakan tersebut, pihak terkait dari Kementerian PUPR berjanji akan melakukan perbaikan sementara pada Jalan Pantura Karawang. Perbaikan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mengurangi risiko kecelakaan sambil menunggu perbaikan permanen oleh pihak penyedia jasa.

Perbaikan sementara dilakukan dengan metode tambal sulam menggunakan material agregat A dan campuran semen. Pihak terkait mengakui bahwa kerusakan jalan ini terjadi karena adanya keterlambatan dari pihak penyedia jasa dalam melaksanakan tugasnya dan terus mendorong penyedia jasa untuk segera bergerak cepat mengingat tingginya mobilitas masyarakat di jalur tersebut.

Upaya perbaikan ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan memberikan rasa aman bagi pengguna jalan, sambil menunggu solusi permanen untuk mengatasi masalah kerusakan jalan di Jalan Pantura Karawang.