Kota Solo Resmikan Sekolah Rakyat, Prioritaskan Siswa dari Keluarga Kurang Mampu
Pemerintah Kota Solo secara resmi membuka program Sekolah Rakyat untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan bulan Juli mendatang. Sebanyak 200 siswa telah dinyatakan lolos verifikasi dan siap mengikuti program ini, selain itu terdapat 40 siswa yang disiapkan sebagai peserta cadangan.
Sekolah Rakyat ini akan berlokasi di gedung Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Prof Dr Soeharso, yang merupakan aset dari Kementerian Sosial. Lokasi ini berada di wilayah Kecamatan Jebres, Solo. Penunjukan lokasi ini telah melalui koordinasi dan persetujuan dari berbagai pihak terkait.
Menurut Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah Solo, Tulus Widajat, langkah penyiapan peserta cadangan ini diambil sebagai antisipasi apabila ada siswa yang mengundurkan diri atau berhalangan mengikuti program setelah dinyatakan diterima. Tulus Widajat menyampaikan bahwa kuota utama dan cadangan telah disiapkan untuk memastikan kuota siswa terpenuhi.
Inisiatif Sekolah Rakyat ini merupakan arahan dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk menampung siswa dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu. Pemerintah Kota Solo telah menerima petunjuk teknis pelaksanaan program ini dari pemerintah pusat. Sesuai dengan petunjuk tersebut, Sekolah Rakyat harus memiliki minimal delapan rombongan belajar (rombel), dengan setiap rombel diisi oleh 25 siswa. Dengan demikian, total siswa yang akan ditampung dalam program ini adalah 200 siswa.
Prioritas penerimaan akan diberikan kepada warga miskin yang terdata dalam kategori P1 (Indeks Kedalaman Kemiskinan) dan P2 (Indeks Keparahan Kemiskinan). Data calon siswa telah melalui proses verifikasi ketat oleh tim terpadu yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pendamping PKH, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Sosial, dan pihak BRSPDF Prof Dr Soeharso. Pemerintah Kota Solo menegaskan bahwa hanya peserta yang terdaftar dan terverifikasi yang akan diusulkan untuk mengikuti program ini.
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyoroti tingginya minat masyarakat terhadap program Sekolah Rakyat. Hal ini mendorong pemerintah kota untuk melakukan proses verifikasi secara cermat dan teliti untuk memastikan bahwa peserta yang diterima benar-benar memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi masyarakat kurang mampu di Kota Solo, terutama bagi mereka yang sebelumnya kesulitan mengakses pendidikan jenjang SMA. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan akses pendidikan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Solo.
Berikut adalah poin-poin penting dari program Sekolah Rakyat di Solo:
- Target Peserta: Warga miskin kategori P1 dan P2.
- Lokasi: Gedung BRSPDF Prof Dr Soeharso, Jebres, Solo.
- Kapasitas: Minimal 8 rombel, 25 siswa per rombel (total 200 siswa).
- Verifikasi: Tim terpadu (pendamping PKH, BPS, Dinas Sosial, BRSPDF Soeharso).
- Tujuan: Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Dengan dibukanya Sekolah Rakyat ini, Pemerintah Kota Solo menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warganya. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.