Modus Penipuan Mengatasnamakan Taspen: Pensiunan Kehilangan Ratusan Juta Rupiah
Aparat kepolisian berhasil mengungkap kasus penipuan yang menyasar seorang pensiunan dengan modus operandi mengatasnamakan PT Taspen (Persero). Dua orang terduga pelaku telah berhasil diamankan, sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran dan terdeteksi berada di Kamboja.
Kejadian bermula ketika korban, seorang pensiunan, dihubungi melalui aplikasi WhatsApp oleh pelaku yang mengaku sebagai perwakilan dari Taspen. Pelaku menginformasikan adanya pembaruan data yang mengharuskan korban untuk mengisi data rekening melalui tautan (link) yang dikirimkan. Selain itu, pelaku juga mengirimkan file aplikasi berbasis Android (APK) kepada korban. Dengan meyakinkan, pelaku meminta korban untuk mengisi berbagai data pribadi, termasuk formulir, sidik jari (fingerprint), foto, dan video selfie. Korban yang tidak menaruh curiga, mengikuti semua instruksi yang diberikan, termasuk melakukan transfer sejumlah kecil uang sebesar Rp 10.000 sebagai biaya materai.
Setelah mengikuti serangkaian instruksi tersebut, korban mulai menerima notifikasi transaksi yang tidak ia lakukan. Rekeningnya telah digunakan untuk melakukan transfer ke berbagai rekening bank, baik bank BUMN maupun bank swasta. Akibatnya, korban mengalami kerugian total mencapai Rp 304 juta.
Subdirektorat Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan bahwa penangkapan kedua pelaku dilakukan di lokasi yang berbeda. Tersangka pertama, berinisial EC, diamankan di Ciputat, Tangerang Selatan. Sementara tersangka kedua, IT, ditangkap di Subang, Jawa Barat. Satu orang terduga pelaku lainnya, yang masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa berusia 29 tahun, kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) dan diketahui berada di Kamboja. Pihak kepolisian telah menerbitkan surat DPO untuk pelaku yang berada di luar negeri tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya para pensiunan, untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan online yang semakin canggih. Selalu verifikasi setiap informasi yang diterima, terutama yang berkaitan dengan data pribadi dan keuangan. Jangan mudah percaya dengan iming-iming atau instruksi yang mencurigakan dari pihak yang tidak dikenal.