Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos: Respon Masyarakat Bervariasi
Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos: Respon Masyarakat Bervariasi
Pemerintah melalui PT Pos Indonesia (Persero) menggelar operasi pasar pangan murah di sejumlah kantor pos di seluruh Indonesia sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Program yang berlangsung dari 24 Februari hingga 29 Maret 2025 ini melibatkan beberapa pihak, termasuk ID Food, Perum Bulog, dan PT Perkebunan Nusantara III sebagai pemasok, sementara PT Pos Indonesia menyediakan lokasi penyelenggaraan. Namun, pantauan di lapangan menunjukkan respon masyarakat yang beragam terhadap inisiatif ini.
Pada Selasa, 11 Maret 2025, tim investigasi meninjau dua lokasi operasi pasar di Jakarta Timur. Di Kantor Pos Jalan Matraman Raya, Jatinegara, suasana terpantau sepi. Meskipun terdapat spanduk yang menginformasikan operasi pasar murah, tidak ada produk pangan yang dipajang secara khusus. Kepala Kantor Pos Jatinegara, Edi, menjelaskan keterbatasan fasilitas penyimpanan, khususnya lemari pendingin, menyebabkan ketersediaan barang terbatas pada beras, gula, dan minyak goreng. Meskipun demikian, Edi melaporkan adanya transaksi setiap hari, dengan stok beras 5 kg yang habis terjual dalam beberapa hari. Ia menambahkan bahwa permintaan akan meningkat jika ketersediaan barang lebih lengkap.
Berbeda dengan Kantor Pos Jatinegara, Kantor Pos Jalan Pemuda, Pulo Gadung – yang berfungsi sebagai pusat distribusi untuk kantor pos di Jakarta Timur dan menerima pasokan langsung dari Bulog dan ID Food – menunjukkan pemandangan yang kontras. Pada pukul 11.07 WIB, antrean pembeli terlihat cukup panjang. Tersedia konter khusus untuk penjualan bahan pokok murah, dengan komoditas seperti minyak goreng, gula, dan beras dipajang dengan jelas. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi dan fasilitas yang memadai mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam operasi pasar.
Program ini menawarkan delapan komoditas dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan Penjualan (HAP). Rincian harga jual yang ditawarkan antara lain:
- Beras premium: Rp 72.000/5kg (HET Rp 79.000/5kg)
- Beras SPHP: Rp 60.000/5kg (HET Rp 62.200/5kg)
- Gula Pasir: Rp 15.000/kg (HET Rp 17.500/kg)
- MinyaKita: Rp 14.700/liter (HET Rp 15.700/liter)
- Daging Kerbau: Rp 75.000/kg (HET Rp 80.000/kg)
- Daging Ayam: Rp 34.000/kg (HAP Rp 40.000/kg)
- Telur Ayam: Rp 27.000/kg
- Bawang Putih: Rp 32.000/kg (HAP Rp 38.000/kg)
Kesimpulannya, keberhasilan operasi pasar pangan murah ini tampaknya sangat bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi strategis, ketersediaan fasilitas penyimpanan yang memadai, dan kelengkapan komoditas yang ditawarkan. Meskipun terdapat antusiasme di beberapa lokasi, perlu evaluasi lebih lanjut untuk memastikan aksesibilitas dan efektivitas program ini dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan mencapai tujuan stabilisasi harga pangan.