Inovasi Teh Beras Rendah Kafein: Terobosan Ilmuwan China dalam Fortifikasi Nutrisi
Terobosan Baru: Teh Beras Kaya Nutrisi dengan Kandungan Kafein yang Minim
Sebuah tim ilmuwan dari Tiongkok baru-baru ini mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengembangkan produk inovatif: teh beras. Inovasi ini menggabungkan kebaikan nutrisi dari teh hijau dengan keunggulan beras, menghasilkan minuman yang kaya manfaat dan rendah kafein. Langkah ini bertujuan untuk memberikan alternatif yang lebih sehat bagi para pecinta teh yang sensitif terhadap efek samping kafein.
Minuman teh telah lama menjadi pilihan populer sebagai pengganti kopi, terutama karena persepsi kandungan kafein yang lebih rendah. Meskipun demikian, semua jenis teh yang berasal dari tanaman Camellia Sinensis secara alami mengandung kafein. Sebagai contoh, secangkir teh hijau (sekitar 230 ml) mengandung sekitar 30 hingga 50 miligram kafein.
Kondisi inilah yang mendorong para ilmuwan Tiongkok untuk mencari cara menciptakan teh yang tetap mempertahankan manfaat kesehatannya tanpa efek samping yang tidak diinginkan dari kafein. Solusi yang mereka tawarkan adalah dengan merekayasa beras dan biji-bijian melalui proses fortifikasi nutrisi dari teh hijau.
Proses fortifikasi ini secara khusus menargetkan penambahan katekin, sebuah mikronutrien penting yang banyak ditemukan dalam teh hijau. Katekin dikenal luas karena sifat antioksidannya yang kuat dan berbagai manfaat kesehatan lainnya. Para peneliti menjelaskan bahwa tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk menyediakan sumber katekin yang lebih mudah diakses tanpa harus khawatir tentang efek samping kafein.
"Katekin, sebagai komponen antioksidan utama dalam teh, menawarkan beragam manfaat kesehatan bagi manusia," ungkap para peneliti dalam publikasi mereka di jurnal Plant Biotechnology.
Katekin adalah jenis flavonoid, yang merupakan bagian dari kelompok polifenol. Mikronutrien ini secara alami terbentuk dalam berbagai tanaman, terutama teh, selama proses pertumbuhan. Katekin memiliki sifat antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker, serta berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Konsumsi katekin secara teratur dan dalam jumlah yang tepat dapat membantu mengendalikan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil.
Teh hijau, yang dikenal sebagai salah satu jenis teh dengan kandungan katekin tertinggi, juga sering dimanfaatkan sebagai suplemen untuk membantu penurunan berat badan. Berbagai manfaat yang ditawarkan oleh katekin inilah yang memotivasi para ilmuwan untuk mengembangkan cara yang lebih sehat dan mudah untuk mengonsumsi mikronutrien penting ini.
"Fitonutrien flavonoid esensial ini terkenal karena perannya dalam memberikan manfaat kesehatan yang unik, dan konsumsinya sebagian besar diperoleh melalui teh," lanjut para ilmuwan.
Dalam teh hijau kering, katekin dapat mencapai 15 hingga 30% dari berat totalnya. Alasan utama para ilmuwan ini berupaya menghilangkan kafein dan hanya memanfaatkan katekin adalah untuk meminimalkan efek samping yang mungkin timbul. Beberapa orang sangat sensitif terhadap kafein dan dapat mengalami insomnia atau jantung berdebar setelah mengonsumsinya. Dengan menggabungkan katekin dengan beras dan biji-bijian, para peneliti berharap dapat menciptakan media penyimpanan katekin yang lebih netral dengan kandungan kafein yang minimal.