Ancaman Banjir Rob Kembali Menghantui Jakarta Akhir Maret 2025: Pemprov DKI Siap Siaga

Ancaman Banjir Rob Kembali Menghantui Jakarta Akhir Maret 2025: Pemprov DKI Siap Siaga

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah bersiap menghadapi potensi banjir rob yang diperkirakan akan kembali melanda pesisir utara Jakarta pada tanggal 28 dan 29 Maret 2025. Prediksi ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pernyataan tersebut disampaikannya Selasa (11/3/2025) di Balai Kota Jakarta. “Informasi yang kami terima dari BMKG mengindikasikan kemungkinan terjadinya banjir rob pada tanggal 28 dan 29 Maret,” ungkap Gubernur Pramono. Antisipasi dini menjadi langkah utama yang diprioritaskan Pemprov DKI dalam menghadapi potensi bencana alam ini.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Salah satu langkah yang akan diambil adalah mengaktifkan kembali seluruh pompa air di wilayah-wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob. “Pompa-pompa air di wilayah utara Jakarta akan diaktifkan secara penuh sebagai upaya pencegahan dan pengurangan dampak banjir,” tegas Gubernur Pramono. Langkah ini merupakan strategi yang terbukti efektif dalam penanganan banjir rob sebelumnya. Selain itu, Pemprov DKI juga berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana ini.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menjelaskan bahwa potensi banjir rob akhir Maret ini dikaitkan dengan fenomena pasang perigee. BPBD DKI telah menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri untuk merumuskan langkah-langkah mitigasi yang komprehensif dan terkoordinasi dengan baik. “Fenomena pasang perigee pada bulan Maret menjadi faktor utama yang perlu diwaspadai,” jelas Maruli. Koordinasi dan kolaborasi antar instansi pemerintah menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana ini.

BPBD DKI Jakarta juga telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir utara Jakarta, meliputi Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi terkini terkait cuaca dan potensi banjir rob. Lebih lanjut, BPBD DKI telah mempersiapkan langkah-langkah darurat, termasuk rencana evakuasi jika situasi memburuk. “Sarana dan prasarana evakuasi, termasuk perahu-perahu karet, telah disiapkan dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan,” tambah Maruli Sijabat. Persiapan evakuasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meminimalisir potensi korban jiwa dan kerugian material.

Keseluruhan upaya ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melindungi warganya dari ancaman banjir rob. Koordinasi antar instansi, kesiapan infrastruktur, dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi potensi bencana ini. Pemprov DKI berharap langkah-langkah antisipasi ini dapat meminimalisir dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh banjir rob.