Banjir Parah Rendam Sekitar Stasiun Bekasi, Tinggi Air Capai 1,7 Meter
Banjir Parah Rendam Sekitar Stasiun Bekasi, Aktivitas Warga Terganggu
Kota Bekasi kembali dilanda banjir yang signifikan pada Selasa, 4 Maret 2025. Banjir yang menggenangi kawasan sekitar Stasiun Bekasi mencapai puncaknya pada pukul 12.00 WIB dengan ketinggian air mencapai 170 sentimeter atau 1,7 meter. Kondisi ini memaksa warga untuk berjuang melewati genangan air yang cukup dalam dan berdampak pada sejumlah aktivitas di sekitar stasiun. Menurut keterangan Juan (26), seorang warga setempat, ketinggian air terus meningkat sejak pagi hari. Pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air tercatat sekitar 40 sentimeter, kemudian meningkat drastis menjadi 150 sentimeter pada pukul 09.00 WIB sebelum mencapai puncaknya pada siang hari.
Tinggi air yang mencapai 170 sentimeter ini bahkan melampaui banjir yang terjadi pada tahun 2020, yang hanya mencapai 150 sentimeter. Kondisi ini menyebabkan terendamnya lahan parkir stasiun dan pintu masuk utama, sehingga para pengguna jasa kereta api harus ekstra hati-hati saat keluar masuk stasiun. Pantauan Kompas.com pada pukul 16.00 WIB menunjukkan bahwa ketinggian air telah surut menjadi 60 sentimeter, namun tetap menyisakan genangan air yang cukup signifikan berwarna keruh kecokelatan. Beragam upaya dilakukan warga untuk melewati genangan tersebut, mulai dari berjalan kaki, mendorong kendaraan bermotor, hingga menggunakan gerobak dorong.
Dampak banjir ini cukup terasa bagi para pelaku usaha di sekitar Stasiun Bekasi. Sebagian besar warung makan dan usaha kecil lainnya terpaksa menutup usahanya sementara karena terendam banjir. Area parkir motor stasiun juga tergenang, meskipun untungnya jalur rel kereta api tetap aman dari genangan air. Operasional KRL Commuter Line arah Cikarang dan Jakarta tetap berjalan, meskipun penumpang harus berdesak-desakan di dalam kereta. Sayangnya, sejumlah fasilitas publik di stasiun, seperti eskalator dan fasilitas pengisian daya, tidak dapat digunakan akibat banjir.
Kejadian ini menunjukan perlunya peningkatan kesiapsiagaan dan antisipasi terhadap banjir di kawasan Stasiun Bekasi. Infrastruktur drainase yang memadai dan sistem peringatan dini yang efektif menjadi kunci untuk meminimalisir dampak buruk banjir di masa mendatang. Pemerintah daerah perlu mengevaluasi sistem penanggulangan banjir yang ada dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga.
Berikut beberapa poin penting terkait dampak banjir:
- Ketinggian air: Mencapai 170 cm (1,7 meter) pada puncaknya, lebih parah dari banjir tahun 2020.
- Area terdampak: Lahan parkir stasiun, pintu masuk stasiun, jalan sekitar stasiun, warung makan, dan area parkir motor.
- Dampak pada transportasi: Penumpang KRL berdesak-desakan, beberapa fasilitas stasiun tidak berfungsi.
- Upaya warga: Berjalan kaki menerobos banjir, mendorong kendaraan, menggunakan gerobak dorong.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam, terutama banjir, di masa mendatang.