Digitalisasi Mendorong UMKM Ondel-ondel Betawi Tembus Pasar Internasional
Digitalisasi Mendorong UMKM Ondel-ondel Betawi Tembus Pasar Internasional
Lukman Hakim, seorang satpam di kawasan SCBD sekaligus pegiat budaya Betawi, telah sukses mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) souvenir ondel-ondel mini bernama "Ondel-ondel Betawi Bang Lukman". Inovasi dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci keberhasilannya dalam melestarikan budaya Betawi dan menembus pasar nasional bahkan internasional.
Berawal dari keprihatinan akan minimnya souvenir ondel-ondel yang ramah lingkungan dan terjangkau, Lukman memulai usahanya pada tahun 2013 dengan memanfaatkan botol bekas sebagai bahan baku. Kreativitasnya dalam menciptakan ondel-ondel mini yang unik dan menarik, dipadukan dengan harga jual yang kompetitif (Rp 25.000 per pasang), menjadikan produknya diminati oleh berbagai kalangan, termasuk pedagang mainan yang kemudian mendistribusikan produk tersebut ke berbagai wilayah di Indonesia. Warna-warna cerah dan desain yang menarik membuat ondel-ondel mini ini menjadi mainan favorit anak-anak.
Namun, keberhasilan Lukman tak lepas dari peran penting digitalisasi. Dukungan dari Bank BRI melalui berbagai pelatihan, termasuk pelatihan penjualan online, manajemen kemasan, dan perizinan merek, telah memberdayakan Lukman dalam mengembangkan usahanya. Pelatihan-pelatihan ini, yang juga diselenggarakan oleh Kecamatan Cilandak dengan dukungan Pemprov DKI Jakarta melalui program Jakpreneur, memberikan akses kepada Lukman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memasarkan produknya secara efektif di era digital.
Hasilnya, UMKM Ondel-ondel Betawi Bang Lukman berhasil menjangkau pasar yang jauh lebih luas. Bukan hanya di berbagai event Betawi, taman rekreasi, dan toko-toko di Jakarta seperti supermarket Aneka Buana dan ITC Permata Hijau, produk Lukman kini telah mencapai Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Bahkan, ondel-ondel mini buatannya telah menjadi souvenir resmi untuk tamu kedutaan Jepang dan pesanan dari anggota DPR, membuktikan daya tarik dan kualitas produknya di mata pasar internasional.
Lebih lanjut, Lukman aktif memanfaatkan platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak untuk menjangkau pelanggan secara online. Penggunaan BRImo juga memudahkan transaksi jual-beli online dan manajemen keuangan usaha. Keberhasilan Lukman menjadi bukti nyata bagaimana digitalisasi mampu mengangkat UMKM lokal dan memperluas pasarnya hingga ke kancah internasional. Ia juga menekankan pentingnya perhitungan yang matang dalam mengembangkan usaha, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan permintaan pasar.
Keberadaan program-program pemberdayaan UMKM seperti Rumah BUMN, BRIncubator, Growpreneur by BRI, Pengusaha Muda Brilian, dan BRI UMKM Expo(rt) yang digagas BRI, semakin memperkuat komitmen pemerintah dan lembaga keuangan dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Program-program ini memberikan akses permodalan, pelatihan, dan pembinaan bagi para pelaku UMKM, membantu mereka untuk berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Lukman bercita-cita untuk membangun showroom yang lebih representatif di rumahnya. Kesuksesannya menunjukkan potensi besar UMKM kreatif dalam menggerakkan perekonomian, khususnya dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal ke pasar global. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan dukungan program pemerintah, UMKM seperti Ondel-ondel Betawi Bang Lukman dapat terus tumbuh dan berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pelestarian budaya Indonesia.
Keberhasilan Lukman juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM dalam memajukan perekonomian. Program-program pelatihan dan pendampingan yang terstruktur, dipadukan dengan pemanfaatan teknologi digital, mampu mendorong pertumbuhan UMKM dan membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.