Tarif Parkir Mahal Picu Maraknya Parkir Liar di Tanah Abang
Tarif Parkir Mahal Picu Maraknya Parkir Liar di Tanah Abang
Keengganan pengunjung Pasar Tanah Abang menggunakan lahan parkir resmi kian menjadi sorotan. Tingginya biaya parkir di area resmi mendorong banyak pengunjung memilih parkir liar, meskipun hal ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah. Keluhan ini mengemuka dari sejumlah pengunjung yang ditemui di kawasan Tanah Abang, Selasa (11/3/2025).
Wildan (19), seorang pengunjung rutin Pasar Tanah Abang, mengungkapkan preferensinya untuk menggunakan lahan parkir liar dengan tarif Rp 5.000, terlepas dari durasi parkir. Ia membandingkan biaya tersebut dengan tarif parkir resmi yang dikenakan per jam, dimulai dari Rp 3.000 dan terus bertambah seiring lamanya waktu parkir. Efisiensi waktu menjadi alasan utama Wildan memilih parkir liar. Kedekatannya dengan pintu utama mal menjadi pertimbangan praktis, dibandingkan harus naik ke lantai 8 Blok A Pasar Tanah Abang untuk menggunakan lahan parkir resmi.
"Lebih cepat dan dekat dengan pintu utama," ujarnya singkat, menjelaskan alasan memilih parkir liar yang lebih murah dan efisien waktu, meskipun tidak resmi.
Sentimen serupa diungkapkan Slamet (50), yang lebih mementingkan kemudahan akses ke toko tujuan belanja dibandingkan menghemat biaya parkir. Bagi Slamet, kelelahan fisik akibat harus memarkir kendaraan di lantai 8 dan kemudian berjalan jauh lebih tidak nyaman dibandingkan membayar lebih di area parkir liar yang letaknya lebih strategis dan mudah diakses. "Lebih nyaman dan langsung bisa belanja," tuturnya, menjelaskan prioritas kenyamanan dan efisiensi waktu meskipun berbiaya lebih tinggi.
Kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah. Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, telah menyatakan komitmennya untuk menertibkan parkir liar di Tanah Abang. Penertiban ini menjadi fokus utama bagi Pemprov DKI Jakarta, bersama Gubernur Pramono Anung, sebagai bagian dari upaya penataan kawasan Pasar Tanah Abang yang lebih terintegrasi dan tertib. Rano Karno optimistis mampu mengatasi masalah parkir liar ini, mengingat Tanah Abang sebagai area yang memiliki nilai strategis dan historis bagi Jakarta.
"Kami memahami pentingnya penertiban ini," tegas Rano Karno dalam wawancara terpisah di Museum Wayang, Kota Tua, Sabtu (8/3/2025). Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mencari solusi yang menyeimbangkan antara kenyamanan pengunjung dengan penegakan aturan dan ketertiban umum di wilayah tersebut. Penertiban parkir liar ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan Pasar Tanah Abang yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh pengunjung dan pedagang.
Persoalan ini pun menggarisbawahi perlunya evaluasi terhadap tarif parkir resmi di Pasar Tanah Abang. Apakah tarif yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan standar dan layanan yang diberikan? Aksesibilitas dan kenyamanan lahan parkir resmi juga perlu menjadi perhatian agar bisa menjadi alternatif yang menarik dan kompetitif dibandingkan parkir liar.
Pemerintah daerah perlu mempertimbangkan berbagai aspek untuk mencari solusi yang komprehensif. Selain penertiban, perlu juga upaya untuk memperbaiki manajemen parkir resmi, termasuk penyesuaian tarif dan peningkatan kualitas layanan agar lebih menarik bagi pengunjung.