Konflik Memanas: Trump Enggan Jalin Komunikasi dengan Musk

Perseteruan antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan CEO Tesla, Elon Musk, semakin meruncing. Trump dilaporkan menolak upaya mediasi melalui panggilan telepon untuk meredakan ketegangan yang terjadi.

Konflik ini bermula dari kritik pedas Musk terhadap rancangan undang-undang pajak yang diusung oleh Trump. RUU tersebut saat ini masih tertahan di Senat AS. Trump, yang merasa geram dengan komentar Musk, menyebut sang inovator sebagai sosok yang "gila" dan bahkan mengancam akan mengakhiri kontrak federal dengan perusahaan-perusahaan milik Musk, termasuk SpaceX.

Ironisnya, sebelum perseteruan ini mencuat, Musk merupakan salah satu penasihat utama pemerintahan Trump. Musk membalas serangan Trump dengan menyatakan bahwa Trump tidak akan terpilih menjadi presiden tanpa dukungan finansial yang signifikan darinya. Ia juga menuduh Trump tidak tahu berterima kasih atas kontribusinya.

Ancaman juga dilontarkan oleh Musk terkait dengan wahana antariksa Dragon milik SpaceX, satu-satunya sarana bagi AS untuk mengirimkan awak ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Musk sempat menyatakan akan menonaktifkan Dragon, namun kemudian meralat pernyataannya.

Trump, dalam sebuah kesempatan, menyatakan bahwa dirinya tidak berminat untuk berbicara dengan Musk dalam waktu dekat. Ia bahkan menyebut Musk sebagai sosok yang memiliki masalah. Sementara itu, Kepala Staf Trump, Susie Wiles, mengonfirmasi bahwa tidak ada rencana panggilan telepon antara kedua tokoh tersebut.

Sebelumnya, pejabat Gedung Putih dilaporkan berencana menjadwalkan panggilan telepon antara Trump dan Musk pada hari Jumat sebagai upaya untuk menengahi perdamaian. Namun, upaya tersebut tampaknya menemui jalan buntu, setidaknya untuk saat ini.